Berita Lhokseumawe
Wabah PMK di Lhokseumawe, Enam Desa Berstatus Zona Merah
Jumlah sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku kini sudah mencapai 1.342 ekor. Ditambah kerbau sebanyak empat ekor.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sesuai data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Lhokseumawe, jumlah sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini sudah mencapai 1.342 ekor. Ditambah kerbau sebanyak empat ekor.
Sedangkan menentukan zona di desa mana saja yang banyak terdapat kasus PMK hingga gampong mana yang belum ada kasus PMK, telah dibagi dalam tiga zona, yakni merah, kuning, dan hijau.
Untuk zona merah, menandakan kalau di desa tersebut telah ditemukan lebih dari 30 kasus PMK. Zona kuning untuk menandakan di desa tersebut sudah mulai ditemukan kasus PMK. Serta zona hijau yang menandakan kalau di desa tersebut belum ditemukan kasus PMK.
Jadi, sesuai data yang dirils DKPPP Lhokseumawe, pada Minggu (17/7/2022), ada enam desa sudah masuk dalam zona merah.
Keenam desa tersebut adalah Alue Awe dan Blang Crum, berada dalam Kecamatan Muara Dua.
Lalu, Batuphat Timur dalam Kecamatan Muara Satu.
Serta tiga desa lagi dalam Kecamatan Blang Mangat, yakni Mesjid Punteut, Baloy, dan Blang Cut.
"Untul zona kuning ada 30 gampong. Sedangkan yang masih zona hijau sebanyak 32 gampong," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumaqe, Drh Afrizal,
Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumaaez Drh Afrizal, menyebutkan, penemuan sapi terjangkit PMK di Lhokseumawe dimulai pada awal Mei 2022 lalu.
Dimana saat diketahui bahwa sudah ada sapi di Aceh Tamiang yang terjangkit PMK, maka pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.
Sehingga pada tahap awal, pihaknya menemukan ada 13 sapi yang suspect PMK di wilayah Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Atas temuan tersebut, maka pihaknya langsung melaporkan ke ISIKHNAS atau ke sistem informasi kesehatan hewan Indonesia. Selanjutnya turun tim dari Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan pemeriksaan terhadap 10 sapi yang suspect.
"Satu pekan kemudian keluar hasil pemeriksaan, dan dinyatakam ke 10 ekor sapi tersebut positif terjangkit PMK," katanya.
Didasari hasil tersebut, maka pihaknya langsung mengarahkan petugas secara besar-besaran untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang ada di seluruh wilayah Kota Lhokseumawe.