Tak Ingin Berurusan dengan Sri Lanka, Pemerintah Singapura Usir Gotabaya Rajapaksa
Izin tinggal Gotabayaa Rajapaksa di Singapura selama 15 hari itu tidak dapat diperpanjang.
SERAMBINEWS.COM - Tak ingin macam-macam dengan Sri Lanka, pemerintah Singapura segera mengusir Gotabaya Rajapaksa.
Gotabaya Rajapaksa hanya diizinkan 15 hari berada di Singapura,
Setelah itu, mantan Presiden Sri Lanka itu harus angkat kaki dari negeri singa.
Izin tinggal Gotabayaa Rajapaksa di Singapura selama 15 hari itu tidak dapat diperpanjang.
Seperti dilansir dari News18.com, sumber-sumber, otoritas di Singapura telah memberi tahu Rajapaksa hanya memiliki izin untuk tinggal selama 15 hari.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan Rajapaksa telah "diizinkan masuk ke Singapura dalam kunjungan pribadi".
Menurut juru bicara tersebut, Rajapaksa "tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka". Ditambahkan, Singapura tidak memberikan suaka.
Untuk diketahui, Rajapaksa bersama istri dan pengawalnya sempat pergi dari Sri Lanka menuju ke Maladewa sebelum akhirnya pindah ke Singapura.
Sebelumnya diberitakan bahwa Rajapaksa akan menuju Jeddah, Arab Saudi setelah singgah di Singapura.
Sumber mengkonfirmasi kepada CNN-News 18 bahwa dia juga telah mendekati India, tetapi pemerintah India telah menolak permintaannya.
Menurut sumber tersebut, India tidak ingin terlihat melawan rakyat Sri Lanka.
Pada pekan lalu, Rajapaksa telah mengumumkan tentang keputusannya untuk mundur pada 13 Juli, setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Singapura Usir Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa: Hanya Diberi Waktu 15 Hari
Baca juga: Resmi Lapor ke Bareskrim, Kuasa Hukum: Luka Sejengkal Belakang Telinga hingga Perut Masih Berdarah
Baca juga: Mantan Presiden Sri Lanka Sampaikan Pembelaan
Baca juga: Pemilihan Presiden Baru Sri Lanka akan Digelar Rabu, PM Jadi Penjabat, Rajapaksa Lari ke Singapura