Luar Negeri

Presiden Rusia Vladimir Putin Bertemu Ebrahim Raisi di Iran dan Dihadiri Erdogan, Ini yang Dibahas

Pertemuan, yang juga dihadiri Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, berlangsung dalam “format Astana” trilateral.

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/IRANIAN PRESIDENCY
Gambar selebaran yang disediakan oleh kepresidenan Iran ini menunjukkan Presiden republik Islam Ebrahim Raisi (kanan) menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin di Teheran pada 19 Juli 2022. 

 

Apa lagi yang mungkin dibahas di KTT?

Ketiga pemimpin itu diperkirakan akan mengadakan pembicaraan bilateral penting di sela-sela pembicaraan Nur-Sultan.

Selain ekspor biji-bijian yang aman dari Ukraina, Putin dan Erdogan dapat membahas energi, perdagangan, dan cara lain untuk meningkatkan hubungan.

Iran, sementara itu, ingin menandatangani perjanjian kerja sama 20 tahun dengan kedua negara, dan telah membuat proposal dalam beberapa bulan terakhir.

Ketika ekonomi Iran menderita akibat sanksi ketat Washington, presiden Iran berfokus pada inisiatif diplomasi regional untuk melawan dampaknya.

Iran juga ingin meningkatkan perdagangan dengan Rusia dan Turkiye, dan para pejabat telah membahas penggunaan mata uang nasional dengan Moskwa.

“Rusia dan Iran memiliki permintaan impor dan ekspor yang serupa – keduanya mengekspor produk serupa - yang merupakan alasan mengapa Moskwa memiliki hubungan ekonomi yang jauh lebih substansial dengan Turkiye daripada Iran,” kata Nicole Grajewski, seorang peneliti di Program Keamanan Internasional di Pusat Sains dan Hubungan Internasional Belfer.

Menurutnya Moskwa berupaya meningkatkan produksi dalam negeri setelah perang, yang berarti cenderung mengurangi impor ke Iran.

 
Grajewski mengatakan Putin dan Raisi tidak mungkin menyelesaikan perjanjian 20 tahun selama kunjungan ini, "tetapi tampaknya ada dorongan yang lebih besar untuk memperkuat hubungan dibandingkan dengan dekade sebelumnya".

 

Apakah Iran ingin menjual drone ke Rusia?


Kunjungan Putin dilakukan setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengklaim pekan lalu bahwa Iran ingin menjual “ratusan” drone bersenjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

CNN melaporkan bahwa delegasi Rusia mengunjungi pangkalan udara di Iran tengah, setidaknya dua kali dalam sebulan terakhir. Di sana mereka melihat pameran dua model drone Iran yang memiliki kemampuan senjata.

Kremlin menolak mengomentari masalah ini. Teheran secara eksplisit membantah tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan secara militer membantu kedua sisi konflik karena ingin perang berakhir.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved