Lifestyle

Sering Gelisah dan Berdebar Usai Minum Kopi? Bisa Jadi Tanda Sensitif Kafein, Begini Cara Atasinya

tubuh yang gelisah dan dada yang berdebar-debar selepas minum seteguk kopi sebenarnya bisa disebabkan oleh dua hal.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
PhotoMIX-Company/Pixabay.com
Ilustrasi 

Tubuh yang gelisah dan dada yang berdebar-debar selepas minum seteguk kopi sebenarnya bisa disebabkan oleh dua hal.

SERAMBINEWS.COM - Pernahkah merasa gelisah dan jantung berdebar-debar usai minum secangkir kopi?

Bahkan, meski hanya seteguk saja, rasa gelisah hingga jantung berdebar langsung muncul usai menyeruput kopi favorit Anda.

Apabila hal itu dirasakan setiap kali mengonsumsi kopi, ada kemungkinan tubuh Anda memiliki sensitivitas terhadap kafein.

Ya, beberapa orang memang ada yang rentan atau sensitif terhadap kafein.

Meski hanya dikonsumsi seteguk saja, tubuh langsung akan bereaksi sehingga terasa gemetar, jantung berdebar-debar, perut kembung hingga perasaan gelisah.

Melansir Livescience, tubuh yang gelisah dan dada yang berdebar-debar selepas minum seteguk kopi sebenarnya bisa disebabkan oleh dua hal.

Baca juga: Pie Kopi, Bubuk Kopi Gayo Diolah Jadi Makanan, Cocok Dijadikan Oleh-oleh, Sudah Dipesan Hingga Kairo

Pertama, hal itu disebabkan karena tubuh sensitif terhadap kafein.

Disamping itu, reaksi tubuh seperti itu juga bisa disebabkan karena tubuh alergi terhadap kafein.

Lantas, apa perbedaan antara tubuh sensitif atau alergi terhadap kafein?

Beda sensitif dan alergi kafein

Ketika tubuh sensitif terhadap kafein, tubuh akan merespons terhadap efek adrenalin yang ditimbulkan oleh kafein.

Sedangkan jika tubuh alergi akan kafein, tubuh akan merespons histamin yang keluar akibat kafein.

Dilansir Serambinews.com dari Kompas.com, histamin sendiri adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel darah putih di dalam tubuh ketika kita merasakan reaksi alergi terhadap sesuatu.

kopi
kopi 

Berdasarkan data dari Asia Pacific Allergy, kasus alergi pada kafein sangat jarang terjadi.

Kasus ini bisa terjadi jika ada pemicu dari zat tambahan lain, seperti aspirin.

Baca juga: Gejala Terhadap Tubuh Ketika Berhenti Minum Kopi atau Kafein, Sakit Kepala Hingga Gemetar

Jadi ketika kafein diminum bersamaan dengan aspirin atau obat-obat lain yang sifatnya kontra, barulah tubuh akan bereaksi dan mengeluarkan histamin.

Dalam data yang ada, kasus alergi terhadap kafein murni hanya pernah sekali terjadi di Spanyol, beberapa tahun lalu.

Dr Ross Perry, direktur Cosmedics Clinic, mengatakan bahwa semua orang akan mengalami efek kafein, kurang lebih 20 menit selepas minum kopi.

"Sebagian merasa lebih fokus, semangat dan terjaga, namun sebagian lagi justru merasa gelisah dan berdebar-debar," ujar Perry.

Jadi, jika mengalami efek negatif tak lama selepas menenggak kopi, kemungkinan besar tubuh memang sensitif terhadap kafein.

Tanda-tanda tubuh sensitif terhadap kafein

Selain rasa gelisah dan jantung berdebar-debar, ada gejala lain yang menjadi tanda bahwa tubuh sensitif terhadap kafein.

Gejala dari tubuh yang sensitif pada kafein beragam, dan ringan hingga berat.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Pemuda Gayo di Jakarta Ini Sukses Kembangkan Penjualan Kopi Gayo Secara Online

Baca juga: Tentang Kafein Dalam Kopi, Masuk Dalam Tubuh Hingga Manfaatnya Bagi Kesehatan

Dilansir dari Livescience, berikut beberapa gejala yang menunjukkan tubuh sensitif terhadap kafein.

- Sakit kepala
- Kecemasan
- Insomnia
- Jantung berdebar-debar
- Gelisah
- Gemetar
- Emosional
- Sering buang air kecil

Perlu diketahui, gejala sensitif terhadap kafein bisa didasari banyak hal, mulai dari kehamilan, genetika, usia, juga efek pengonsumsian obat.

Tubuh yang sensitif pada kafein sejauh ini tidak membahayakan, namun bisa sangat mengganggu dan merepotkan tubuh.

Karena tubuh akan mengalami gejala tersebut dalam hitungan beberapa menit hingga jam, tergantung kecepatan organ hati memetabolisme kafein dari dalam tubuh.

“Seringkali gejala dialami karena metabolisme kafein lebih lambat dari biasanya, menyebabkan kafein tetap berada di sistem lebih lama,"

"Mereka dengan sensitivitas kafein mungkin dapat mentolerir sejumlah kecil kafein, tergantung pada kapasitas masing-masing untuk memetabolisme kafein,"

"Namun, mereka yang alergi kafein kemungkinan akan bereaksi bahkan terhadap sejumlah kecil kopi. Karena orang dengan sensitivitas kafein memetabolisme kafein lebih lambat, gejalanya dapat berlangsung selama beberapa jam,” terang Ahli Diet dan pendiri Nutrition and Co, Jenaed Brodell.

Cara mengatasi gejala sensitif terhadap kafein

Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala sensitif terhadap kafein?

Mitos atau Fakta, benarkah minum kopi saat haid bisa bikin rahim kering?
Mitos atau Fakta, benarkah minum kopi saat haid bisa bikin rahim kering? (SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN)

Menurut ahli gizi, Morgyn Claire, cara mengatasi gejala sensitif terhadap kafein ini tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya.

Menurutnya, jika penyebabnya karena faktor genetik, tak banyak yang bisa kita lakukan.

"Meski pada beberapa orang mengonsumsi kafein secara rutin dengan dosis yang ditingkatkan pelan-pelan terbukti bisa meningkatkan toleransi tubuh dalam menerima kafein," ujar Claire seperti dikutip dari Insider.

Namun hal ini tak bisa disamaratakan pada semua orang.

Karena pada beberapa orang, memaksakan kafein masuk ke dalam tubuh yang sensitif terhadap kafein justru bisa membahayakan kesehatan.

Bisa meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan anxiety atau kegelisahan yang parah.

Namun jika tingkat kesensitifan pada kafein disebabkan karena efek pengonsumsian obat, Anda bisa menyesap kopi di waktu yang aman, tidak berdekatan dengan waktu pengonsumsian obat. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

BERITA LIFESTYLE LAINNYA

BACA BERITA LAIN DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved