Berita Banda Aceh
Ketua DWP Kemendikbudristek Kagum dengan Tata Kelola Sampah di USK
Tata kelola sampah di USK menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk serius mengurus persoalan sampah.
Penulis: Jamaluddin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Jamaluddin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) sejak dulu berkomitmen penuh terhadap lingkungan. Kalimat "go green" yang selama ini terus didengungkan, bukan sekadar tagline belaka, tapi diwujudkan dengan tindakan nyata. Salah satunya melalui Bank Sampah USK (BSU).
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Ny Teti Herawati Aminuddin Aziz, dalam lawatannya ke USK, Rabu (20/7/2022), berkesempatan mengunjungi BSU. Ia mengaku kagum dengan tata kelola sampah di USK karena sudah dilakukan pemilahan dengan sangat baik.
"Bank Sampah USK kehadirannya sangat membantu sekali. Tentu edukasi terhadap pemilahan sampah sangat penting, tapi ini sudah sangat baik sekali pengelolaan sampah di USK-nya," kata Ketua DWP Kemendikbudristek.
Teti berharap, hal itu bisa terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dengan berbagai inovasi. Peran DWP USK dinilai menjadi kunci karena selama ini organisasi tersebut konsen terhadap persoalan sampah.
Ia menilai, tata kelola sampah di USK menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk serius mengurus persoalan tersebut. BSU menjadi keteladanan untuk diikuti oleh instansi apapun di Indonesia. BSU adalah contoh nyata kepedulian terhadap lingkungan oleh kampus.
"Nanti ditularkan ke universitas lain di Indonesia. Ide awalnya universitas, terus ke pemerintahan. Ini jadi bahan evaluasi saya juga nanti di pusat, paling tidak kita bisa memilahnya di berbagai kegiatan DW pusat," tutur Ny Teti Herawati.
Sementara itu, Ketua DWP USK, Ny Eti Indarti yang mendampingi Ny Teti menceritakan, pada saat menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) Ke-16 Tahun 2019 lalu, USK mendapat apresiasi dari banyak pihak, karena tidak menggunakan air mineral kemasan galon dan menggunakan tumbler.
Selama ini, banyak langkah yang dilakukan BSU. Edukasi dan monitor merupakan pondasi utama untuk terwujudnya kampus USK zero waste. Sasaran edukasi dilakukan tidak hanya kepada cleaning service, tapi kepada seluruh warga kampus yang sudah menjadi nasabah BSU.
DWP USK juga sudah menyosialisasikan hal ini dan mengajak banyak pihak untuk peduli. “Setiap sampah yang diterima harus terpilah dan lulus. Itu artinya edukasi yang kita lakukan sudah benar-benar dipahami oleh penyetor sampah,” ucap Eti Indarti seperti disampaikan Koordinator Humas USK, Ferizal Hasan SE, kepada Serambinews.com, Kamis (21/7/2022) sore.
Ketua BSU, Rama Herawati, menjelaskan, sampai saat ini BSU sudah mempunyai 250 nasabah aktif dari berbagai kalangan yaitu warga kampus dan sekitar serta sekolah dan pesantren, yang rutin menyetor sampah secara terpilah.(*)
Baca juga: Aktivis iklim Muda Luncurkan Kampanye Menghilangkan Sampah Plastik di India, Aksinya Sempat Viral