Jurnalisme Warga
Listrik Tenaga Angin Tampil di G20
G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar dunia
Anugerah yang begitu melimpah Allah berikan bagi masyarakat Aceh, seharusnya lebih memilih membangun pembangkit listrik yang memang sangat ramah lingkungan tersebut.
Seharusnya potensi gas alam dan minyak bumi yang terkandung di Bumi Serambi Makkah tersebut dijadikan sebagai simpanan energi bagi anak cucu pelanjut kepemimpinan ke depan.
Sebagaimana yang kita pahami, di bumi Amerika, Eropa, dan Australia juga memiliki banyak minyak dan gas alam, tapi mereka tidak pernah menyentuhnya.
Penguasaan teknologi canggih yang mampu menyedot berbagai sumber daya di dalam bumi, selalu mereka praktikkan pada bangsa-bangsa lain khususnya yang minim pengetahuan terhadap kemampuan tersebut.
Bahkan mereka mampu menyedot isi bumi yang begitu banyak dalam waktu singkat, sebagaimana yang telah dilakukan oleh perusahaan ExxonMobil di Arun Aceh dan berbagai daerah di Indonesia.
Saatnya masyarakat Aceh terbuka mata, untuk lebih berpihak pada pemanfaatan energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Libido dan nafsu untuk menguras hasil bumi Aceh yang begitu melimpah, seharusnya lebih diarahkan kepada pemanfaatan energi yang dapat diperbarui.
Bila nanti masih kurang untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, baru diarahkan pada energi yang tidak dapat diperbarui secara bertahap.
Pemihakan yang lebih mengedepankan kepentinggan jangka panjang, merupakan tindakan bijak untuk menyelamatkan generasi depan yang lebih penting dilakukan.
Perilaku rakus dalam menguras energi secara berlebihan, tentu masuk dalam kategori manusia merusak bumi yang telah Allah ciptakan dengan sempurna bagi makhluk.
Walaupun manusia tamak tersebut selalu mengatakan ia tidak merusak bumi ini, justru ia beralasan termasuk orang yang memelihara bumi ini.
Hatinya telah ditutup terhadap kebajikan akibat dari banyaknya dosa yang dilakukan.
Sehingga, orang-orang tersebut tidak pantas sebagi pengelola bangsa dan negara yang telah diciptakan dengan indah dan damai.
Inovasi yang ditampilkan pada forum G20 hendaknya dapat dijadikan pencerahan bagi Aceh untuk diterapkan, sebagai bagian dari langkah konkret dalam memperbaiki daerah yang telah menuju kepada kerusakan lingkungan yang parah.
Berbagai tambang ilegal yang telah benar-benar merusak lingkungan sehingga kita sering mendapat musibah banjir bandang, sawah dan kebun kekeringan, serta berbagai musibah terjadi seharusnya dijadikan pembelajaran.