Berita Nagan Raya
Pemkab Nagan Raya Kembali Rembuk Stunting, Angka Stunting di Kabupaten Itu Kini Turun Jadi 17,3 %
Rembuk stunting tersebut dalam upaya mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting.
Penulis: Rizwan | Editor: Mursal Ismail
Rembuk stunting tersebut dalam upaya mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting.
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Pemkab Nagan Raya kembali melakukan rembuk stunting (pertumbuhan kerdil) tingkat kabupaten tahun 2022.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Hotel Grand Nagan, Nagan Raya, Sabtu (23/7/2022).
Rembuk stunting tersebut dalam upaya mendukung pencegahan dan penanggulangan stunting.
Kegiatan dibuka Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham SE diwakili Sekda Ir H Ardimartha.
Kegiatan itu dihadiri Forkopimda dan sejumlah kepala dinas terkait dan camat.
Baca juga: Cegah Stunting, Medco Salurkan Makanan Bergizi untuk Balita dan Ibu Hamil
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan penandatanganan Momentum of Understanding (MoU) komitmen bersama antara Forkopimda dan Kepala OPD dalam rangka pencegahan dan penanggulangan stunting.
Sekda Ardimartha mengatakan sejak tahun pertama di desa lokus atau desa sasaran tahun 2020, Pemkab Nagan Raya telah melakukan berbagai upaya penanganan.
Antara lain pembangunan air bersih dan sanitasi yang telah dibangun di desa lokus.
"Harapan kita dengan adanya fasilitas ini dapat membantu menurunkan kasus stunting mulai dari desa.
Selain itu, peningkatan kapasitas petugas, kader Posyandu serta Kader Pembangunan Manusia (KPM) juga perlu kita tingkatkan melalui pelatihan," ujar Sekda.
Baca juga: Angka Stunting di Gayo Lues Tertinggi Se-Aceh
Penanganan kasus stunting secara spesifik dengan cara pengobatan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada kasus gizi buruk dan gizi kurang.
Dikatakan, pada akhir tahun 2021 Dinas Kesehatan telah mengevaluasi melalui hasil pengukuran di aplikasi E-PPGBM yang menunjukkan terjadinya penurunan kasus jika dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu dari 22 persen.
"Tahun 2022 kini sudah menjadi 17,3 persen," kata Sekda.