Sosok
Petarung One Pride MMA Wandi Gayo Sampaikan "Berijin" Atas Doa dan Dukungan Masyarakat
Wandi Gayo yakin kemenangan yang ia capai dalam pertarungan itu tidak lepas dari doa orang tua, sanak saudara, sahabat dan seluruh lapisan masyarakat
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - "Si bujang mersik" Wandi Gayo menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendoakan dan menukungnya dalam pertarungan olah raga keras "One Pride" Mixed Martial Arts (One Pride MMA) yang disiarkan TvOne Sabtu (23/7/2022) lalu.
"Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas prestasi dalam kompetisi One Pride MMA. Berijin (terima kasih) kepada orang tua, saudara, sahabat dan seluruh masyarakat yang telah mendokan dan mendukung dalam kompetisi itu," kata Wandi Gayo dalam perbincangan dengan Serambinews.com, Senin (24/7/2022) pagi.

Wandi Gayo yakin kemenangan yang ia capai dalam pertarungan itu tidak lepas dari doa orang tua, sanak saudara, sahabat dan seluruh lapisan masyarakat baik yang ada di Gayo maupun luar Gayo dan dimana pun berada.
• Kisah Wandi Gayo Menembus Arena One Pride MAA, Sempat Jadi Kuli untuk Bertahan Hidup
"Alhamdulillah, saya mendapat dukungan sangat besar," kata Wandi Gayo yang saat ini sedang berada di Ironsheep Training Camp, Garut, Jawa Barat. Di tempat itulah Wandi Gayo berlatih dan menjalani program bimbingan dalam menjalani pertangan One Pride MMA.
Selain menyampaikan "berijin" ia juga menjelaskan bahwa dirinya hanya menjalani pendidikan sampai SMA, dan tidak pernah mengikuti bangku kuliah di IAIN Takengon seperti yang sempat beritakan TribunGayo .
"Tapi kalau memang ada kesempatan saya Insya Allah siap kuliah," katanya.
Wandi Gayo, memiliki nama lengkap Mirwandi Arinasko berhasil memenangi pertarungan One Pride MMA TvOne dalam waktu 20 detik, melawan petarung Ricky Saputra.
Mixed Martial Arts (MAA), yaitu satu jenis olah raga bela diri kombinasi.
Terhadap kemenangannya dalam pertarungan itu, Wandi Gayo memesankan bahwa selalu ada jalan kalau dilakukan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh.
"Tidak ada istilah menyerah bagi anak muda. Kalau sudah tekad kuat ada jalan utk berprestasi," katanya.
Arinasko adalah singkatan "Ari Nosar Kuyun," kampung dan tempat kelahirannya.
Ia lahir di Kampung Kuyun, Kecamatan Celala Aceh Tengah, 9 Desember 1997. Ia memiliki tinggi badan 170 cm, berat badan 61 Kg. Ayahnya bernama Ansari Nosar dan ibu Silawati.
Sejak kecil sudah menyukai olah raga keras. Orang tuanya pernah memasukan Wandi belajar karate di Gentala Takengon. Gentala, yang juga pusat kantor olahraga nasional cabang Aceh Tengah, bersebelahan dengan Kantor TribunGayo.
Kegemaran olahraga keras ini terus berlanjut sampai ia duduk di SMA dan sampai sekarang ia mencatatkan prestasi.
Ketika olahraga "One Pride MAA" berkembang di Tanah Air, Wandi tertarik untuk ikut serta.
Putra pertama dari lima bersaudara ini mencoba mencari informasi dan jalan untuk bisa ikut dalam kompetisi. Ia mencoba mencari informasi di Aceh.
Harapan mendapatkan informasi menyeluruh tentang olahraga ini di Aceh sangat terbatas.
"Informasinya sangat susah. Setiap orang yang saya temui bahkan tidak jarang menjatuhkan mental saya, sebab tidak mungkin ikut di olahraga keras semacam itu," katanya menceritakan.
Tapi Wandi tidak menyerah. Justru "pandangan sinis" beberapa orang membuatnya makin terlecut.
Wandi makin kuat dan semangat.
Melalui jalur internet ia juga mencari tahu tentang olahraga ini, hingga sampailah ia bertemu dengan olahragawan berasal dari komunitas Jawa Barat, tepatnya di Garut.
Ia membangun komunikasi melalui sosial media dengan pelatih.
Merasa mendapat dukungan, ia lalu nekad berangkat ke Jawa Barat dengan modal pas-pasan.
Orang tua Wandi, mendukung tekad sang putra sulung ini. Tapi tidak bisa berbuat banyak. Kemampuan ekonomi yang terbatas. Wandi hanya dibekali uang yang nilainya hanya cukup untuk beli satu tiket ke Jawa Barat.
Tapi karena sudah tekad. Tidak ada jalan menyerah dan mundur. Wandi tetap nekad berangkat.
Tiba di Jawa Barat, Wandi kehabisan uang. Ia tidak hilang akal. Wandi lalu menyambung hidup dengan bekerja sebagai kuli.
Begitulah, sampai akhirnya ia bisa bergabung dengan Ironsheep Training Camp yang terletak di Garut. Ia menjalani latihan keras dan dispilin.
Ia mengikuti pertarungan demi pertarungan. Usahanya membuahkan hasil dengan menjatuhkan Ricky Saputra dalam One Pride MMA TvOne Sabtu lalu.(*)
• Sahrul Gunawan Dekati Ayu Ting Ting Disindir Raffi Ahmad: Penyanyi Dangdut atau Pemain Sinetron?
• VIDEO Viral Sering Dikira Model Wanita Cantik Ini Ternyata Seorang Cleaning Service
• VIDEO Viral Sering Dikira Model Wanita Cantik Ini Ternyata Seorang Cleaning Service