Kankemenag Aceh Besar
Santuni Guru Bakti, Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar Kunjungi MIN Lamteuba dan Lampanah Leungah
Menurutnya, ada banyak permasalahan yang dapat ditemui di daerah pedalaman. Seperti ketersedian guru, sarana dan prasarana, serta lingkungan...
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Besar, mengadakan kegiatan saweu sikula (mengunjungi sekolah) ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 12 Lamteuba dan MIN 38 Lampanah Leungah, di kawasan pedalaman Aceh Besar, Kecamatan Seulimeum, Selasa (26/7/2022).
Dalam kunjungan ini Kakankemenag Aceh Besar H Salman didampingi Kasubbag tata usaha H Khalid Wardana, Kasi Pendidikan Madrasah Suryadi, dan tim monev lainnya.
Kakankemenag Aceh Besar, H Salman mengatakan, dalam kunjungan tersebut, pihaknya melakukan pembinaan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), penyerahan santunan untuk guru bakti, monitoring dan evaluasi bantuan operasional sekolah (BOS), serta beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).
"Alhamdulillah dalam kunjungan kali ini, kita mendapat sambutan yang antusias baik dari guru maupun kepala sekolah," kata Salman.
Ia mengatakan, sejak dilantik menjadi Kakankemenag Aceh Besar dua bulan yang lalu, salah satu program prioritas yang diemban adalah mengunjungi madrasah yang berada di kawasan pedalaman di Aceh Besar. Sebab daerah pedalaman sendiri sangat jarang dikunjungi oleh para pejabat dan pemerhati dunia pendidikan.
"Tujuan kita untuk memberi spirit dan dukungan moril yang maksimal untuk mewujudkan kualitas pendidikan secara merata," ungkapnya.
Menurutnya, ada banyak permasalahan yang dapat ditemui di daerah pedalaman. Seperti ketersedian guru, sarana dan prasarana, serta lingkungan yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.
Meski begitu, ia menyampai rasa terima kasih yang amat besar kepada para tenaga didik yang sudah bersedia mengajar di daerah pedalaman. Maka dari itu, dirinya mengajak masyarakat agar mendukung para guru dalam melakkan proses belajar mengajar.
"Dari dua tempat yang kita kunjungi, guru di sana sangat berharap agar mereka dapat diprioritaskan untuk diangkat menjadi pegawai/guru formasi P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Kemenag Aceh Besar H Khalid Wardana, mengatakan jumlah guru yang berstatus PNS di kedua madrasah tersebut sangat terbatas.
Ia mengatakan untuk MIN Lamteuba guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak enam orang dan delapan guru bakti. Sedangkan di MIN Lampanah Leungah guru PNS enam orang dibantu empat guru bakti.
"Untuk itu kita akan berupaya untuk menambah alokasi guru dan melakukan rotasi guru antar madrasah sehingga dapat terwujud pemerataan kualitas tenaga pendidik," pungkasnya.(*)