Sosok
Mirwandi Gayo Rindu Kampung Halaman, Siang Ini Tiba Disambut Penyematan Kain Adat Upuh Ulen-Ulen
Wandi Gayo dijadwalkan pulang kampung dan tiba di Bandara Rembele, Minggu (31/7/2022), dari penerbangan Dari Cengkareng dan transit di Kualanamu.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS COM, JAKARTA - "Upuh Ulen-Ulen" merupakan kain adat yang digunakan dalam peristiwa-peristiwa adat dan budaya di dalam masyarakat Gayo.
Orang yang diselimuti dengan "Upuh Ulen-Ulen" umumnya orang yang dihormati.
Itulah sebabnya, saat menyambut tamu kehormatan, masyarakat Gayo selalu melengkapinya dengan penyematan kain adat "Upuh Ulen-Ulen."
Kain adat ini pula yang rencananya akan disematkan kepada Wandi Gayo, petarung "One Pride MMA" yang dipanggil "Si Bujang Mersik" atau pemuda perkasa.
Wandi Gayo dijadwalkan pulang kampung dan tiba di Bandara Rembele, Minggu (31/7/2022), dari penerbangan Dari Cengkareng dan transit di Kualanamu.
• Petarung MMA asal Bener Meriah, Wandi Gayo Rindu Pulang ke ‘Tanoh Tembuni’
Rencana penyematan Upuh Ulen-Ulen kepada Wandi Gayo, diutarakan Reje Kuyun, Yasir Arafat, Sabtu (30/7/2022).
Dalam budaya Gayo terdapat banyak jenis kain, seperti "Upuh Jerak, Upuh Kio, Upuh Pawak, Upuh Pingang,. Upuh Ulen-Ulen," dan lain-lain.
"Upuh Ulen-Ulen" dihiasi taburan motif Kerawang Gayo yang sangat khas dan memenuhi seluruh permukaan kain, dengan warna dasar hitam.
Ukuran lain Upuh Ulen-Ulen juga lebih lebar dari jenis kain yang lain. "Upuh Ulen-Ulen" digunakan dalam peristiwa perkawinan. Pada saat calon pengantin di pria tiba di tempat calon mempelai wanita dalam acara "bah bei" akan disambut dengan upacara adat, dan disematkan "Upuh Ulen-Ulen."
• Wandi Gayo Petarung One Pride MMA Pulang Kampung, Terbang dari Jakarta ke Rembele Minggu
Selanjutnya setelah selesai akad nikah, kedua mempelai akan duduk berdampingan dan keduanya diselimuti "Upuh Ulen-Ulen."
Seperti diberitakan kedatangan "Si Bujang Mersik" Wandi Gayo, petarung "One Pride MMA" akan "diulesi" dengan kain adat Gayo "Upuh Ulen Ulen" saat tiba di Bandara Rembele.
Kedua orang tua Wandi Gayo, Ansari Nosar dan Silawati, beserta Reje Kuyun dan perangkat Kampung Kuyun menyambut langsung ke Rembele.
Rencana "penyelimutan" Ulen-Ulen itu disampaikan Reje Kuyun Yasir Arafat.
"Insya Allah kita akan kenakan kain adat Gayo dan dijemput langsung oleh kedua orang tua Wandi Gayo," kata Yasir Arafat.
Wandi Gayo lahir di Kampung Kuyun, Kecamatan Celala Aceh Tengah, 9 Desember 1997. Ia memiliki tinggi badan 170 cm, berat badan 61 Kg.
Ayahnya bernama Ansari Nosar dan ibu Silawati. Kedua orang tuanya sampai sekarang tinggal di Kampung Kuyun, berprofesi sebagai petani.
Wandi Gayo sudah meninggalkan Garut dengan bus menuju Jakarta, untuk selanjutnya menuju Bandara Cengkareng, Banten.
"Saya sedang dalam bus yang membawa saya ke Pasar Rebo. Diperkirakan lamanya perjalanan enam jam," kata Wandi Gayo, Sabtu (30/7/2022).
Di Jakarta, Wandi akan singgah di tempat seorang kerabat, dan selanjutnya, Minggu (31/7/2022) terbang dari Cengkareng menuju Rembele melalui Kualanamu.
Penerbangan ke Rembele menggunakan Batik Air dan Wings Air.
Dijadwalkan Pkl 12.30 WIB sudah di Rembele. Kepulangannya ini difasilitasi Kadis Pariwisata Bener Meriah Irmansyah.
Wandi Gayo, petarung olahraga keras One spride MMA (Mixed Martial Arts), sebelumnya menyatakan rindu menjenguk "Tanoh Tembuni" atau tanah kelahiran setelah lama merantau ke Garut Jawa Barat.
Ia rindu menjenguk kedua orang tuanya di Kuyun. Ia rindu sanak keluarga, rekan dan sahabatnya di Tanah Gayo.
Ungkapan rasa rindu itu ia sampaikan dalam wawancara dengan TribunGayo bertajuk "Orom Si Bujang Mersik Wandi Gayo" live di TribunGayo, Selasa (26/7/2022) malam lalu.
"Tentu saja ada rasa rindu setelah menjalani pertangan, tapi untuk sementara rasa rindu itu harus dipendam dulu," katanya sambil tersenyum khas.
Lelaki yang dijuluki "Si Bujang Mersik" ini berhasil menaklukkan lawannya Ricky Saputra dalam waktu 21 detik pada pertarungan One Pride MMA disuarakan TvOne, Sabtu (23/7/2022) lalu.
Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian prestasi Wandi Gayo, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah melalui Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah, Irmansyah, menjanjikan fasilitasi kepulangan Wandi Gayo ke "Tanoh Tembuni" atau tanah kelahiran.
Kesediaan itu disampaikan Irmansyah langsung kepada Wandi Gayo melalui saluran telepon seluler, sesaat setelah mengikuti dan menyimak wawancara TribunGayo dengan Wandi Gayo.
yang disiarkan live melalui FB TribunGayo.Com.
"Insya Allah, kami dari Bener Meriah siap memfasilitasi kepulangan Bung Wandi Gayo, sebagai apresiasi kami terhadap prestasi yang telah bung capai dan mengangkat harkat dan marwah Gayo melalui jalur olahraga keras One Pride," kata Irmansyah.
Irmansyah yang sedang berada di Jakarta, menyatakan bangga dan hormat atas pencapaian Wandi Gayo.
"Kita bangga, baik atas nama pribadi orang Gayo maupun Pemerintah Bener Meriah, karena Bung Wandi Gayo telah merjuang keras dan sukses mencapai kemenangan," kata Irmansyah.
Ia mengharapkan di masa mendatang akan lahir Wandi Gayo-Wandi Gayo lainnya yang bertarung dan berprestasi di ajang olahraga.
"Anak muda Gayo kita dorong mencatatkan prestasi di segala bidang sesuai dengan bakat dan keahlian masing-masing. Wandi Gayo melalui jalur olahraga keras, ada melalui seni, ada melalui jalur akademi dan sebagainya," ujar Irmansyah yang dikenal dekat dengan segala lapisan, baik muda maupun tua.
Wandi Gayo lahir di Kampung Kuyun Kecamatan Celala Aceh Tengah 9 Desember 1997. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Tanah Gayo. Menjalani pendidikan sekolah dasar sampai sekolah menengah di Aceh Tengah.
Sebagai bentuk kecintaannya kepada Gayo dan ingin berjuang mengangkat harkat dan martabat Gayo, Wandi Gayo sengaja menambahkan namanya menjadi "Wandi Gayo" dari nama aslinya Mirwandi Arinasko.
Ia juga melengkapi atribut penampilannya dengan syal motif Gayo dan iringan musik Gayo kreasi "Serudang Mango," dari lagu karya penyair didong Toet, berjudul "Jejari."
Wandi Gayo mengaku terpompakan semangatnya saat ia membawa atribut Gayo.
"Si bujang mersik" Wandi Gayo menjelaskan bahwa dirinya bertarung di jalur profesional, diperbolehkan membawa atribut sendiri.
"Karena saya orang Gayo, maka saya membawa nama Gayo, syal Gayo dan ilustrasi musik Gayo," cerita Wandi Gayo. Di jalur profesional seorang petarung mewakili dirinya sendiri, tidak mewakili daerah atau lainnya.
Wandi ingin menghormati Gayo dan mengangkat marwah Gayo dalam ajang One Pride MMA
Wandi Gayo tergabung di Ironsheep Training Camp, Garut, Jawa Barat. Di tempat itulah Wandi Gayo berlatih dan menjalani program bimbingan dalam menjalani pertarungan One Pride MMA.(*)
• Mengejutkan! Ada Pengakuaan Keseriusannya dengan Ayu Ting Ting, Sahrul Gunawan: Saya Udah Serius!
• Zaidul Akbar Beber Cara Mengolah Madu Campur 2 Bahan Ini untuk Meningkatkan Kecerdasan
• Kumpulan Ucapan Selamat Ultah Islami Barakallah Fii Umrik untuk Sendiri, Suami/Istri hingga Orangtua