Wabah PMK

38.673 Ternak di Aceh Dinyatakan Sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku, 5.568 Lainnya Masih Sakit

Taqwallah mengatakan, sejak Sabtu (30/1), pihaknya sudah melakukan kunjungan lapangan ke daerah yang jumlah ternak sapi, kerbau dan kambing, banyak te

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Sekda Aceh, Taqwallah berfoto bersama di sebuah kandang ternak sapi, di sebuah daerah, usai melakukan vaksinasi ternak, untuk cegah PMK, Minggu (31/7/2022) 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Tim  Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Aceh dr Taqwallah M.Kes menyatakan, jumlah ternak sapi, kerbau dan kambing serta sejenisnya yang sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aceh  setiap harinya terus bertambah.  

“Per tanggal 30 Juli 2022 kemarin, jumlah ternak sapi, kerbau, kambing serta sejenisnya, yang sudah sembuh mencapai 38.673 ekor, dari yang sakit 44.557 ekor,” ungkap Sekda Aceh, dr Taqwallah didampingi Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, kepala BPBA, Dr Mohd Ilyas  kepada Serambinews.com, Minggu (31/7/2022) dari Aceh Tengah.

Taqwallah mengatakan, sejak Sabtu (30/1), pihaknya sudah melakukan kunjungan lapangan ke daerah yang jumlah ternak sapi, kerbau dan kambing, banyak terserang PMK. Antara lain Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Pijay, Pidie dan Sabang.

VIDEO Alhamdulillah, Kesembuhan PMK Aceh Besar Capai 85 Persen

VIDEO Spot Wisata Puncak Pantan Terong Hangus Terbakar

Ketua Tim Satgas Penanganan PMK Aceh itu menyebutkan, contohnya di Aceh Besar. Jumlah ternak sapi, kerbau dan kambing serta sejenisnya yang terkena PMK mencapai 11.368 ekor.

Alhamdulillah, ungkap Taqwallah, berkat kerja keras dari Pemkab Aceh Besar, bersama Dinas Peternakan, dokter hewan, vaksinator dan peternaknya, dalam mengobati ternak sapi, kerbau dan kambing yang terkena PMK, jumlahnya yang  sembuh  per 30 Juli 2022 sudah mencapai 9.245 ekor dan sisa yang masih sakit tinggal 2.086 ekor lagi.

Pengobatan ternak sapi, kerbau dan kambing serta sejenisnya, yang terkena PMK di Aceh Besar, ungkap Taqwallah, dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, ada peternak yang melakukan dengan obat tradisional lokal setempat, ada juga dengan obat turun panas, antibiotik dan vitamin, yang dikirim dari Dinas Peternkan Aceh.

Selesai meninjau lokasi penanganan dan pengobatan ternak sapi, kerbau dan kambing yang terkena PMK di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Tim Satgas PMK Aceh yang diketuai  Sekda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes, Sekretaris Tim Satgas PMK, Kepala BPBA, Dr Mohd Ilyas dan anggota Tim Satgas PMK Aceh, Kadisnak Aceh, Zalsufran serta pihak terkait lainnya, bergerak menuju Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Tengah, kemudian melanjutkannya ke Bener Meriah, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Pidie, Pijay, dan Sabang.

Pada hari Minggu (31/7) tim sudah berada di Aceh Tengah. Menurut laporan dari Kadisnak Aceh, Zalsufran, dari 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh, sampai kini masih ada tiga daerah yang ternaknya belum tertular virus PMK, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Simeulue.

Tujuan dan misi Tim Satgas Penanganan PMK Aceh, meninjau Aceh Tengah dan Bener Meriah, kata Taqwallah, untuk melihat hasil pelaksanaan vaksinasi vaksin PMK yang sudah disuntikkan ke ternak sapi, kerbau dan kambing. Kemudian untuk melihat penanganan pencegahan yang dilakukan Pemkab setempat, sehingga ternak sapi,  kerbau dan kambingnya tidak terserang virus PMK.

Untuk pencegahan PMK, sebut Taqwallah, ke Aceh Tengah sudah dikirim vaksin PMK sebanyak  1.000 dosis. Menurut laporan dari Kadisnak setempat, sudah terealisir 600 dosis.

Tujuan lain Tim Satgas PMK Aceh meninjau ke Aceh Tengah, untuk mendengar laporan dari Bupati setempat, tentang pencegahan yang dilakukan Pemkab Aceh Tengah, sehingga ternak sapi, kerbau dan kambing tidak tertular virus PMK. Padahal daerah itu berbatasan dengan Bireuen dan Aceh Utara, yang ternak sapi, kerbau dsan kambing banyak yang tertular virus  PMK.

Dari kunjungan ke daerah ini, kata Taqwallah, dirinya mendapat ilmu baru tentang percepatan penyembuhan ternak yang sudah terserang virus PMK dan penceghannya.

Meninjau di Aceh Besar, kata Taqwallah, dirinya mendapat ilmu percepatan penyembuhan dan pengobatan sapi yang terserang virus PMK. Sedangkan meninjau Aceh Tengah dan Bener Meriah, Tim Satgas PMK Aceh, akan mendapat ilmu, cara pencegahan serangan virus PMK, terhadap ternak sapi, kerbau dan kambing.

Data dan fakta yang kita temukan di lapangan, dalam peninjauan ke daerah yang ternak sapi, kerbau dan kambingnya terserang virus PMK, dan ada tiga daerah yang terbebas dari PMK, kata Taqwqallah, akan kita laporkan kepada Tim Satgas PMK Pusat, yang akan melakukan rapat koordinasi dengan Tim Satgas PMK Aceh, pada tanggal 4 Agustus 2022 mendatang di Kantor Gubernur Aceh.

Kadisnak Aceh, Zulsafran mengatakan, dari 44.557 ekor ternak sapi, kerbau dan kambing serta sejenisnya yang terserang PMK di Aceh, per 30 Juli 2022, yang sudah sembuh 38.673 ekor dan sisa yang masih sakit 5.568 ekor lagi, yang dipotong paksa 51 ekor dan mati akibat terserang virus PMK 265 ekor.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved