Abu Bakar Ba'asyir Mengakui Pancasila Bukan Syirik, Keluarga Sebut Terjadi saat Ramadhan
Dulu, kata dia, ia mengganggap Pancasila itu bagian syirik atau menyekutukan Allah SWT dalam pemahaman Islam.
SERAMBINEWS.COM - Eks narapidana terorisme, Abu Bakar Ba’asyir, duduk bersila dengan memakai peci hitam dan berbaju koko putih.
Lantas, ia bicara kepada beberapa orang di sebuah ruangan tentang pancasila.
Di momen itu, pendiri Ponpes Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu juga menjelaskan soal dasar pancasila yang disebutnya sama dengan konsep tauhid.
“Indonesia berdasar Pancasila, mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya Tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Abu Bakar Ba'asyir dalam video yang dilihat KOMPAS.TV pada Rabu (3/8/2022)
Lantas, ia menjelaskan soal pemahaman barunya tentang pancasila.
Dulu, kata dia, ia mengganggap Pancasila itu bagian syirik atau menyekutukan Allah SWT dalam pemahaman Islam.
Kini, ia menganggap pancasila tidak lagi syirik lagi lantaran melihat para ulama.
“Ini pun pengertian saya terakhir. Dulunya saya (menyatakan), Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu,” paparnya.
“Tetapi setelah saya pelajari selanjutnya, tidak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu ndak mungkin,” sambungnya.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Kini Mengakui Pancasila Dasar Negara, Ini Penjelasan Pihak Keluarga
Ia bahkan menyebutkan, para ulama yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara adalah ulama yang ikhlas.
Maka dari itu, kata dia, Pancasila tidak mungkin syirik.
“Karena ulama itu niatnya mesti ikhlas,” ungkapnya.
Putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim Ba'asyir, menyebutkan, apa yang dilakukan ayahandanya tersebut jadi bukti tudingan banyak orang selama ini yang menggapnya antipancasila tidak benar.
IIm, sapaan Abdul Rochim, menjelaskan, momen pengakuan Abu Bakar Ba'asyir itu terjadi di bulan Ramadan tahun lalu.