Harga Minyak Goreng
Harga Minyak Goreng Sawit Curah Bertahan Rp 11.500/Kg, Diperkirakan Bakal Naik Lagi
Sebagai pedagang grosir minyak goreng curah kelapa sawit, kata Aldy, idealnya harga minyak goreng curah kelapa sawit ini, seperti yang terjadi
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto l Banda Aceh
SERAMBINEWA.COM, BANDA ACEH - Harga minyak goreng curah kelapa sawit di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, sejak bulan Juli sampai minggu pertama Agustus ini, masih bertahan pada kisaran harga Rp 11.500 – Rp 12.500/Kg. Namun demikian, sejalan dengan mulai bergerak naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di berbagai daerah, pada minggu pertama bulan Agustus ini, bisa mendorong harga minyak goreng curah kelapa sawit kembali naik.
Pedagang Minyak Goreng Grosir di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar Aldy yang dikonfirmasi Serambi, Kamis (4/8) terkait informasi harga minyak goreng curah kelapa sawit bakal naik lagi, terkait harga TBS sawit sudah mulai bergerak naik mengatakan, sampai minggu pertama Agustus ini, harga minyak goreng kelapa sawit di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, masih bertahan pada kisaran harga Rp 11.500 – Rp 12.500/Kg.
• VIDEO Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Bagi-bagi Minyak Goreng Sambil Kampanyekan Putrinya
• Kampanyekan Anak saat Bagi Minyak Goreng, Bawaslu Diminta Telusuri Dugaan Pelanggaran Zulkifli Hasan
Informasi mengenai harga minyak goreng curah kelapa sawit bakal naik lagi, kata Aldy, sudaha diperolehnya dari produsen minyak goreng curah di Medan, pada pekan lalu. Namun, sampai pengambilan kemarin, harga tebus minyak goreng di pabriknya di Sumut, masih berada di bawah Rp 11.000/Kg, maka kami menjual kepada pelanggan dengan harga Rp 11.500/Kg.
Sebagai pedagang grosir minyak goreng curah kelapa sawit, kata Aldy, idealnya harga minyak goreng curah kelapa sawit ini, seperti yang terjadi sejak bulan Juli – Agustus ini, kisaran harganya Rp 11.500 – Rp 12.500/Kg. Dengan harga senilai itu, permintaan dan daya beli minyak goreng curah dari pelanggan kami, yang berstatus sebagai pedagang kelontong, pedagang gorengan dan ibu rumah tangga, masih tetap tinggi.
Tapi, kata Aldy, jika harga minyak goreng curah kembali naik, sampai di atas Rp 15.000/Kg, daya beli minyak goreng curah akan kembali menurun. Sejak harga minyak goreng curah turun, sampai pada harga Rp 11.500/Kg, daya beli minyak goreng dari pelanggan cukup tinggi, per harinya mencapai sekitar 15 – 20 drum.
Omset penjualan minyak goreng sebanyak itu, menurut Aldy, sudah sampai pada pembelian normalnya kembali, sebelum harga minyak goreng melambung pada Rp 20.000/Kg, pada bulan Januari – April 2022 lalu.
Selain minyak goreng yang harganya bakal naik kembali, ungkap Aldy, harga tepung terigu harganya terus bergerak naik, dampak dari perang Rusia – Ukraina. Kedua negara ini, merupakan negara produsen gandum terbesar dunia. Akibat kedua negara itu masih berperang sampai kini, ekspor gandumnya ke negara Asia, termasuk Indonesia, volumenya menurun drastis, sementara permintaan pasar tepung terigu pasca pandemi covid.
Harga jual tepung terigu cap dragon saat ini sudah mencapai Rp 235.000/sak (25Kg), cap falcon lebih mahal lagi Rp 250.000/sak, cap payung Rp 244.000/sak dan cap segitiga biru Rp 265.000/sak. Tingginya harga tepung terigu di dalam negeri, karena bahan baku gandumnya diimpor 100 persen dari Rusia dan Ukraina.
Sedangkan telur ayam ras asal Medan, harganya pada minggu pertama Agustus ini, masih stabil Rp 410.000/ikat (300 butir). Gula pasir sedikit naik dari Rp 640.000 naik menjadi Rp 645.000/Kg (50 Kg), kacang kedelai bertahan Rp 615.000/Kg (50 Kg), kacang tanah ukuran besar Rp 25.500/Kg, ukuran sedang Rp 25.000/Kg. Sementara harga bawang impor peking dari RRC, cenderung menurun Rp 90.000/10 Kg dari sebelumnya Rp 120.000/10 Kg. Sedangkan bawang putih harganya bertahan Rp 160.000/10 Kg.
Taufiq, perdagangan bawang merah di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar mengatakan, harga bawang impor peking dari RRC, pada minggu ini mulai turun, dampak dari panennya bawang lokal dari Pidie.
Harga bawang merah dari Pidie di Pasar Induk Lambaro, pada minggu ini, cukup murah Rp 36.000 – Rp 38.000/Kg, sebelumnya Rp 40.000 – Rp 60.000/Kg. Sudah menjadi tradisi pasar bawang merah di Aceh, tetelah petani bawang merah lokal, panen bawang merah, pasaran harga bawang merah langsung turun, secara bertahap. Hal ini disebabkan, pasokan bawang merah sudah banyak, membuat harga jadi turun.
Zakarya, petani bawang merah di Sigli, Pidie menyatakan, sepanjang harga beli bawang merah lokal ditingkat petani masih senilai Rp 25.000 - Rp 30.000/Kg, petani bawang merah masih diuntungkan.
Tapi, kata petani bawang dari Sigli itu, jika harga belinya telah mencapai Rp 15.000/Kg, petani bawang merah sangat dirugikan. Kita harapkan harga beli bawang merah di Pasar tradisional dan modern, hendaknya bisa bertahan lama sampai tiga bulan pada level Rp 30.000 – Rp 40.000/Kg. “ Tujuannya agar petani bawang merah di berbagai daerah, bisa menikmati keuntungan dari hasil panen tanam bawang merah,” ujar Zakaria.(*)
• Ini Sejumlah Lowongan Kerja di Aceh Sepanjang Agustus 2022, Ada Loker Gaji Rp 8 Juta per Bulan
• Nelayan Tenggelam di Aceh Singkil belum Ditemukan, Pencarian Diperluas
• VIDEO VIRAL Bocah Jual Putu Bambu Demi Bantu Keluarga dan Ingin Beli Sepatu Baru