Kondisi Caca Garut yang Ditahan Karena Jual Video Syur Pribadi, Trauma hingga Butuh Perawatan Psikis

Mama muda ini bernama DCAN alias Caca Garut (20) ditahan polisi karena menjual konten video panas pribadi lewat akun instagram.

Editor: Faisal Zamzami
Instagram via Tribun Jabar
Link Video Syur Caca Garut alias DCAN jualan di media sosial. Kini ditangkap Polda Jawa Barat. 

SERAMBINEWS.COM, GARUT - Kondisi terkini mama muda di Garut di Jawa Barat yang terlibat kasus pornografi

Mama muda ini bernama  DCAN alias Caca Garut (20) ditahan polisi karena menjual konten video panas pribadi lewat akun instagram. 

Ia sempat viral dan terendus polisi hingga akhirnya ditangkap di Bandung, Jawa Barat.

DCAN ditangkap dari salah satu apartemen di kawasan Cihampelas, Kota Bandung.

Saat ini, Caca Garut tengah menjalani proses hukum di Polres Garut.

DCAN (20) atau populer disebut Caca Garut kini syok lantaran konten dewasa milliknya yang diperjualbelikan tersandung masalah hukum. 

Kuasa hukum DCAN, Evan Saepul Rohman menyarankan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mendampingi kliennya mendapat perawatan psikis.

Baca juga: Demi Popularitas di Medsos, Ibu Muda Jual Video Syur Pribadi Rp 300 Ribu, Bupati Garut Minta Maaf

"Ya harusnya didampingi karena melihat kondisinya saat ini syok trauma, kami minta P2TP2A atau komnas perempuan melakukan pendampingan agar kondisi psikisnya bisa pulih," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di kantornya, Jumat (5/8/2022).

Ia menuturkan DCAN tidak menyangka hal yang dilakukannya di media sosial miliknya melawan hukum, maka saat ditangkap pelaku syok berat.

Trauma healing terhadap DCAN saat ini menurutnya sangat diperlukan.


"Saat diperiksa pihak kepolisian dia juga betul-betul menerima dan mengakui bahwa dirinya salah, tidak berkelit," ucapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat Garut agar tidak menyebarkan asumsi-asumsi yang tidak benar sehingga membangun berita hoax tentang perkara DCAN.

DCAN diketahui ditangkap di sebuah apartemen yang berada di kawasan Cihampelas, Kota Bandung.

Baca juga: Garut Kembali Heboh, Ibu Muda Jual Konten Asusila di Medsos, Pengikutnya Sampai Ribuan

Sebelumnya pelaku viral dan jadi buah bibir warga Kabupaten Garut.

Pelaku diduga memperjual belikan konten syur di akun Instagram pribadinya.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelaku kerap melakukan live streaming guna menggaet para pengikutnya agar tertarik membeli video asusila miliknya.

Live streaming tersebut dilakukan pelaku dengan busana hampir telanjang.

"Sehingga menarik konsumennya untuk melakukan direct massage, dari direct massage itu pelaku menawarkan sejumlah layanan, kalo misalnya mau video full telanjang seperti itu ada biaya tambahan," ujarnya saat konferensi pers kasus tersebut, Senin (1/8/2022).

Ia menuturkan, tarif yang ditawarkan pelaku kepada konsumennya senilai Rp 300 ribu per video.

Dari hasil pendalaman, terdapat ratusan akun yang melakukan transaksi jual beli video asusila.

Setelah konsumen mengirimkan sejumlah uang, pelaku kemudian mengirimkan video pribadinya melalui aplikasi lain yaitu Telegram. 

 

Berikut sederat fakta Caca Garut yang ditangkap polisi karena menjual video syur miliknya sendiri di media sosial:

Sosok Caca Garut?

Caca Garut berinisal DCAN masih berusia 20 tahun. 

Ia merupakan warga Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Mama muda ini juga dikenal dengan selebgram yang sering tampil seksi di video-video yang dibagikan. 

Caca Garut juga berstatus janda dengan satu anak.

Ia memiliki puluhan ribu pengikut di Instagram

Dari sana, ia memamerkan foto cantik dan seksi serta menawarkan kepada followernya untuk membeli video pornografi yang dia perankan.

Di telusuri dari Instagram pribadinya, perempuan jual konten pornografi itu juga bak selebgram.

 Ia memiliki belasan ribuan pengikut di Instagram.

Caca Garaut memiliki 3 akun Instagram.

Satu di antara akunnya yang paling aktif sudah diikuti oleh 19,4 ribu pengikut.

Kini dia diciduk setelah polisi mendapatkan laporan.

Wanita muda itu kini hanya bisa meratapi penyesalannya.

Pelaku yang kerap disapa Caca Garut tertunduk saat dihadirkan di hadapan awak media dalam konferensi pers kasus tersebut di Mapolres Garut, Senin (1/8/2022).

Live Streaming Gaet Pelanggan

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan pelaku kerap melakukan live streaming untuk menggaet para pengikutnya agar tertarik membeli video asusila miliknya.

Live streaming tersebut dilakukan pelaku dengan busana hampir telanjang.

"Sehingga menarik konsumennya untuk melakukan direct massage, dari direct massage itu pelaku menawarkan sejumlah layanan, kalo misalnya mau video full telanjang seperti itu ada biaya tambahan," ujarnya saat konferensi pers kasus tersebut.

Ia menuturkan harga yang ditawarkan pelaku kepada konsumennya senilai Rp 300 ribu per video.

Dari hasil pendalaman, terdapat ratusan akun yang melakukan transaksi jual beli video asusila.

Setelah konsumen mengirimkan sejumlah uang, pelaku kemudian mengirimkan video pribadinya melalui aplikasi lain yaitu Telegram.

"Termonitor juga transaksi di medsosnya, ada juga yg menginginkan 7 video jadi 2,1 juta, dia kirim melalui aplikasi yang lain," ucapnya.

 

Jual Video Syur Karena tak Punya Pekerjaan

AKBP Wirdhanto Wirdhanto Hadicaksono mengatakan pelaku menghasilkan pundi-pundi rupiah dari aktifitasnya yang dijalankan dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Pelaku melakukan kegiatan tersebut lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga memilih menjadi selebgram dengan menaikan popularitas.

"Setelah kami dalami motivasi dari yang bersangkutan, dulu memang pernah menikah dan sudah bercerai sejak 2018, memiliki anak, ia merupakan ibu rumah tangga tidak memiliki pekerjaan lain," ungkapnya.

Videonya tersebar di lini masa medsos dan jejaring WhatsApp.

Punya Tiga Akun Instagram

Pantauan Tribunjabar.id, akun Instagram yang berinisial CC itu memiliki tiga akun Instagram berbeda dengan belasan ribu pengikut.

Salah satu akun yang paling aktif sudah diikuti oleh 19,4 ribu pengikut.

Terdapat beberapa unggahan yang menampilkan unggahan dengan busana terbuka.

Kini pelaku memiliki 20 ribu pengikut di salah satu akun Instagramnya, pelaku diketahui memiliki tiga akun Instagram.

Ketiganya digunakan untuk memuat dan memperjualbelikan konten asusila.

Selain itu pelaku juga mendapat pemasukan dari salah satu agen judi slot, peran pelaku yakni menjadi affiliator judi untuk menggaet pengguna baru.

"Selain menjalani modus operandi untuk menjual konten-konten pornografi, ia juga mendapat endorsement iklan, yaitu iklan judi online slot," ucap AKBP Wirdhanto.

Terkait hal itu, ia menyebut saat ini sedang menyelidiki kegiatan perjudian online tersebut.

Motif Pelaku

Polisi ungkap motif pelaku melakukan aktivitas asusila di akun Instagram pribadi miliknya.

Dari hari pemeriksaan pelaku ternyata tidak memiliki pekerjaan, ia lebih memilih mencari popularitas di media sosial untuk menambah pengikut.

Dari ribuan pengikut tersebut, pelaku diketahui mendapat keuntungan dengan menjual konten asusila dan endorsement.

"Modusnya yaitu meningkatkan popularitas di medsosnya, dengan menggunakan konten-konten pornografi sehingga followernya menjadi banyak," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat jumpa pers di Mapolres Garut, Senin (1/8/2022).

 

Buat Konten di Rumah

Ia menjelaskan pelaku memproduksi konten pornografi di rumahnya sendiri yang berada di Kecamatan Sukawening.

"Sudah lebih dari 10 video, ada yang ditransmisikan ke beberapa orang, ada yang sama ada yg beda, ada juga yang dilakukan secara live," ujarnya.

Menurut pantauan TribunJabar.id, saat live atau dalam video di media sosial, Caca Garut memasang wajah menggoda.

Namun setelah ditangkap ia tertunduk lesu.

Bupati Garut Rudy Gunawan memohon maaf atas kejadian Caca Garut.

Nakal Sejak Sekolah

Ternyata video syur Caca Garut juga menggemparkan teman sekolahnya.

Seorang temannya berinisial NE (20) mengaku mengungkap pemilik akun Instagram yang menjual konten pornografi tersebut merupakan teman sekolahnya.

NE (20) mengaku teman dekat DCAN semasa duduk di bangku sekolah menengah atas (SMP). NE mengatakan cukup kaget saat mendengar DCAN viral di media sosial.

"Enggak nyangka sih kaget kok viral, D itu teman sekelas saya pas sekolah. Saya merasa prihatin," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Minggu (31/7/2022).

NE juga mengungkap sosok Caca Garut temannya itu memang dikenal nakal sejak sekolah. 

Ia menuturkan DCAN atau Caca Garut sering dipanggil guru BK (guru bimbingan konseling) karena kerap melanggar aturan sekolah.

Menurutnya NE, DCAN juga sering bergaul dengan teman-teman yang berumur lebih tua darinya.

 Tak hanya nakal saat di SMP, ternyata DCAN juga masih melanggar aturan di SMA. 

Setelah lulus SMP, DCAN diketahui melanjutkan sekolah di salah satu SMA di Kecamatan Cibatu.

Menurut NE, Caca Garut tidak melanjutkan pendidikannya karena drop out. 

Hal yang mengejutkannya, ternyata di usia muda Caca Garut itu sudah memiliki anak.

Dari informasi yang didapatkan, sang anak bahkan masih balita berusia dua tahun.

 

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Banda Aceh, Langsa dan Beberapa Daerah Lain pada Sabtu, 6 Agustus 2022

Baca juga: Lina Fitria Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Kohati HMI Cabang Aceh Besar

Baca juga: Batas Waktu Menunaikan Shalat Tahajud, Masih Bolehkah Dikerjakan Jika Waktunya Sudah Hampir Subuh?

Sebagian sudah tayang di TribunJabar.id dengan judul Caca Garut Penjual Konten Syur di Garut Trauma Berat, Butuh Pendampingan Untuk Perawatan Psikis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved