Berita Banda Aceh
Tim Peneliti USK dan Unsam Kaji Pengaruh Sedimen Tsunami terhadap Tanaman Kebun
Peristiwa tsunami 18 tahun lalu ternyata masih banyak menyisakan fenomena alam yang belum terungkap dalam ranah keilmuan
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Pergerakan air cenderung ditarik kembali ke tanah akibat efek dari salinitas konsentrasi larutan yang tinggi, yang berakibat pada penyerapan air atau masuknya air ke suatu zat melalui pori-pori tanah pada benih atau imbibisi (osmosis penyerapan air) menjadi terhambat dan menggangu proses perkecambahan.
Baca juga: Golkar, PAN & PPP akan Daftar ke KPU Bersama, Airlangga: KIB Chapter Baru dan Bukti Kami Tetap Solid
Menurutnya, akibat dari tekanan osmosis medium tanah tinggi menyebabkan benih sulit berkecambah juga disebabkan konduktivitas listrik yang tinggi.
Selain itu juga dipengaruhi oleh racun dari ion-ion penyusun garam pada media dengan konduktivitas tinggi yang menyebabkan benih sulit berkecambah.
Selain dengan parameter konduktivitas listrik, juga berkorelasi dengan pH. Juga ditunjukkan oleh kadar keasaman atau kebasaan (pH, potential hidrogen) tanah yang lebih rendah.
Pada tanah yang subur, ulas Prof Syukri, biasanya memiliki pH netral (6,5-7.0), hal ini akan memengaruhi ketersediaan hara di dalam tanah.
Pada kondisi pH netral, maka tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. Pada daerah terdampak, didapati nilai pH sekitar 5.0-6.4 yang dikategorikan sebagai daerah asam.
Baca juga: BMKG Buat Sekolah Lapang Gempa-Tsunami di Sabang
Hal ini menunjukkan gangguan karakteristik tanah menjadi kurang subur, berkaitan erat terhadap kandungan asam-asam organik, yaitu asam humat dan asam fulvat.
Hal sebaliknya terjadi di daerah tidak terdampak, didapati kadar pH sekitar 6.5-7.2 yang menunjukan kondisi tanah yang tidak terganggu.
Para peneliti juga menawarkan solusi pada dampak gangguan karakter tanah tersebut yang dapat ditanggulangi dengan perlakuan khusus, yaitu dengan memberikan kapur, abu, dan lumpur sungai secara periodik untuk meningkatkan kembali kadar basa tanah sehingga tidak lagi terlalu asam. (*)
Baca juga: Prajurit TNI bersama Komponen Warga Gotong Royong Susun Nisan Kuno Diduga Sempat Terhempas Tsunami