Berita Aceh Utara
Ini 13 Kecamatan di Aceh Utara yang menjadi Lokasi Pencarian Migas Baru PGE dengan Teknologi Canggih
Pencarian migas baru tersebut dilakukan dengan Survei seismik 3D di 13 kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Pencarian migas baru tersebut dilakukan dengan Survei seismik 3D di 13 kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – PT Pema Global Energi (PGE) mulai mempersiapkan tahapan pencarian sumber minyak dan gas (migas) baru di Aceh Utara dan Aceh Timur.
PGE sudah menyosialiasi kegiatan pencarian sumber migas baru (Seismik 3D), kepada para pemangku kepentingan di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (3/8/2022) di Kantor Bupati Aceh Utara.
Sosialisasi itu dihadiri Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, perwakilan Korem 011 Lilawangsa.
Kemudian perwakilan Polres Aceh Utara, perwakilan Kodim 0103 Aceh Utara, para kepala dinas, para camat di Kabupaten Aceh Utara, perwakilan BPMA serta manajemen PGE.
Pencarian migas baru tersebut dilakukan dengan Survei seismik 3D di 13 kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Kabupaten Aceh Timur.
Kegiatan seismik 3D PGE akan dilakukan seluas 250 kilometer persegi (KM²) di dua kabupaten.
Di Aceh Utara meliputi kecamatan yaitu Syamtalira Bayu, Samudera, Meurah Mulia, Nibong, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, Seunuddon dan Lapang.
Sementara Aceh Timur hanya 1 kecamatan yaitu Madat.
Baca juga: PGE Cari Sumber Migas Baru dengan Teknologi Canggih di Aceh Utara
Survei seismik 3D PGE akan menggunakan mobil Vibroseis yang akan melakukan getaran pada tanah, untuk menghasilkan data yang kemudian ditangkap dan unit mobil lainnya.
Teknisnya, saat beroperasi truk vibroseis ini akan menurunkan alat semacam vibrator yang ditempelkan ke tanah.
Dari vibrator itu muncul getaran.
Getaran ini yang nantinya ditangkap oleh unit lainnya yang disebut Lobo untuk diteliti oleh tim ahli.
Sedangkan seismik sebelumnya dilakukan dengan pengeboran dan menggunakan bahan peledak (Handak), untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat ada kemungkinan adanya jebakan minyak dan gas