Berita Kutaraja
Rektor UIN Resah dengan Praktik Pemotongan Ayam di Pasar: Tanpa Sadar Kita Makan Bangkai Setiap Hari
"Si penyembelih ayam itu anak muda, bercelana pendek, dan tidak membaca bismillah," katanya.
Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr H Mujiburrahman, MAg meresahkan kehalalan ayam yang dijual di pasar karena disinyalir disembelih atau dipotong tidak sesuai syariat.
Hal itu disampaikan Prof Mujiburrahman dalam silaturahmi dengan awak media di kampus UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (6/8/2022).
Ia bercerita, suatu ketika pernah melihat dengan mata kepala sendiri pemotongan ayam di salah satu pasar di Kota Banda Aceh.
Ia meragukan ayam yang dipotong itu sesuai dengan syariat Islam.
"Si penyembelih ayam itu anak muda, bercelana pendek, dan tidak membaca bismillah," katanya.
"Bahkan saat sedang potong ayam, ke kamar mandi lalu balik lagi potong ayam lagi tanpa baca bismillah," ujar Prof Mujib.
Baca juga: Pulang Usai Dilantik Jadi Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman Disambut di Bandara SIM
Ia mengaku, resah bagaimana ribuan ayam yang dipotong setiap hari yang diyakini tanpa syariat tersebar ke rumah makan.
"Tanpa sadar kita memakan bangkai ayam," kata Mujib.
Seharusnya, lanjut dia, Dinas Syariat Islam dan MPU harus mendidik mereka bagaimana memotong ayam dengan benar sesuai dengan syariat Islam.
"Jika tidak mengerti, maka seharusnya menaruh petugas, sehingga ayam yang disembelih terjamin kehalalannya untuk dikonsumsi," katanya.(*)