Berita Banda Aceh

Kecam Pernyataan Anggota DPR RI Benny K Harman, Jubir KPA: MoU Helsinki Harga Diri Rakyat Aceh

“MoU Helsinki adalah fondasi kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu harga diri rakyat Aceh. Pernyataan yang meremehkan MoU...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ HO
JUBIR KPA – Jubir KPA Pusat, Zakaria N Yacob alias Bang Jack Libya, mengecam keras pernyataan anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K Harman, yang menyeret-nyeret isu Aceh dan perjanjian MoU Helsinki, Sabtu (15/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Zakaria N Yacob alias Bang Jack Libya, mengecam pernyataan anggota DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman yang menyinggung isu Aceh dan MoU Helsinki dalam rapat Baleg DPR RI.
  • Bang Jack Libya menilai Benny tidak memahami sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh dan konteks lahirnya MoU Helsinki.
  • Bang Jack menyinggung posisi Benny sebagai kader Partai Demokrat, partai yang didirikan Presiden SBY, tokoh penting di balik lahirnya MoU bersama Jusuf Kalla.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, Zakaria N Yacob alias Bang Jack Libya, mengecam keras pernyataan anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K Harman, yang menyeret-nyeret isu Aceh dan perjanjian Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki dalam rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Menurut Bang Jack, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Benny tidak memahami sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh dan konteks lahirnya perjanjian damai MoU Helsinki tersebut.

“MoU Helsinki adalah fondasi kestabilan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu harga diri rakyat Aceh. Pernyataan yang meremehkan MoU Helsinki tidak hanya keliru, tetapi berpotensi membuka kembali luka lama,” kata Bang Jack kepada Serambinews.com, Sabtu (15/11/2025). 

Bang Jack menjelaskan bahwa MoU Helsinki bukan terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari peperangan dan  konflik bersenjata lebih dari tiga puluh tahun yang lahir akibat tuntutan keadilan rakyat Aceh kepada Republik Indonesia.

“Kalau hari ini ada yang berbicara seakan-akan MoU Helsinki itu hal remeh dan tidak penting, itu artinya ia tidak memahami penderitaan dan sejarah panjang Bangsa Aceh,” tegas Bang Jack.

Mantan Ajudan Pribadi Tgk Hasan Muhammad di Tiro (Hasan Tiro) itu mengingatkan, bahwa perjanjian damai ini tersusun dengan penuh pengorbanan dan menjadi titik balik bagi stabilitas nasional saat ini.

Lebih khusus, Bang Jack menyinggung posisi Benny K Harman yang merupakan Kader Partai Demokrat, di mana partai tersebut didirikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yaitu tokoh penting di balik lahirnya MoU Helsinki bersama Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla.

“Seharusnya sebagai politisi senior partai Demokrat, beliau lebih memahami makna dan sejarah lahirnya MoU Helsinki. Itu era  presiden Pak SBY yang juga pimpinan beliau sendiri di partai berlambang Mercy tersebut. Jangan sampai ketidaktahuan ini melukai hati seluruh Bangsa dan rakyat Aceh,” ujarnya.

Bang Jack menegaskan, bahwa siapapun yang berbicara tentang Aceh harus memahami fakta sejarah Tanah Rencong, bukan hanya sekedar berkomentar tanpa pengetahuan mendalam  

“Kami meminta semua pihak menjaga sensitivitas dan menghargai sejarah panjang perjuangan Bangsa Aceh,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved