Belum Miliki Admin, Persiraja tak Kunjung Daftar Keikutsertaan di Liga 2, Tinggal Hitung Jam

SERAMBINEWS.COM - Belum memiliki admin, Persiraja Banda Aceh tak kunjung mendaftar keikutsertaan klub di Liga 2 musim 2022-2023 hingga pukul 17.20 WIB, Selasa (9/8/2022).

Dari sumber terpercaya yang dihubungi Serambinews.com, pihaknya memastikan Persiraja belum juga mendaftar di kompetisi kasta kedua itu hingga tulisan ini ditayangkan.

Sementara untuk ikut bermain di Liga 2, semestinya Persiraja sudah memiliki admin yang mendaftarkan.

"Belum daftar," kata sumber tersebut dihubungi via telepon, Selasa (9/8/2022) sore.

Baca juga: Dek Gam: Pj Gubernur Panggil Perusahaan-Perusahaan Besar di Aceh Selamatkan Persiraja

Semakin mendesak mengingat batas akhir pendaftaran bagi sebuah klub bermain di kasta kedua ini akan berakhir pada pukul 23.59 WIB Selasa (9/8/2022) malam ini atau tinggal menghitung jam.

Kemudian untuk mendaftarkan para pemain dari klub tersebut, batas waktu yang ditentukan panitia yakni pada Rabu (10/8/2022).

Dengan demikian, tinggal beberapa jam lagi publik akan mendapat kepastian apakah Persiraja Banda Aceh akan berlaga di Liga 2 atau tidak mendaftar dan terancam degradasi ke Liga 3.

Sebelumnya diwartakan Serambinews.com saat Podcast Serambi beberapa waktu lalu, Nazaruddin Dek Gam yang mengaku sudah mundur dari Presiden Persiraja sempat mengungkapkan, peluang klub kebanggaan masyarakat Aceh ini bertahan di Liga 2 masih ada.

Baca juga: CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid tak Jadi Akuisisi Saham Persiraja, Ini Penjelasannya

"Sebelum tanggal 10 (Agustus 2022) masih mungkin," kata Dek Gam saat menjadi narasumber Podcast Serambi, Senin (1/8/2022).

"Kalau lewat tanggal 10, sudah wabillahi taufiq wal hidayah. Sudah selesai," tambahnya.

Pj Gubernur Aceh hingga Perusahaan Besar Diminta Bantu Persiraja

Dek Gam juga menyampaikan, untuk bisa bertahan di Liga 2, Persiraja harus mengantongi dana minimal Rp 6 miliar.

Ia sendiri hanya mampu menanggung Rp 2 miliar dari total anggaran yang dibutuhkan.

Sisanya, Dek Gam berharap ada pihak lain atau sponsor yang mau menanggung beban tersebut.

"Kalau ada sponsor dalam bentuk apapun Rp 4 miliar, kasih ke saya dan saya pegang Persiraja itu.

Demi sepakbola Aceh, bukan demi kepentingan politik! Jika ada netizen mengatakan tahun 2024 Dek Gam akan kembali ambil Persiraja.

Saya pastikan, kalau hari ini ada yang mau mengurus Persiraja, saya tidak akan mengambil Persiraja selama-lamanya," tegasnya.

Baca juga: Bakri Bentuk Tim Transisi Persiraja, Besok Pendaftaran Liga 2 Dimulai

“Persiraja biarlah menjadi catatan sejarah dalam hidup saya. Jadi kenangan tersendiri dalam hidup saya.

Satu kebanggaan pernah mengantar Persiraja ke Liga 1 setelah puluhan tahun tidak masuk ke Liga 1," tambah Nazaruddin yang pengusaha ini.

Menurutnya, tidak sulit mencari dana Rp 4 miliar asalnya ada itikad bersama menyelamatkan Persiraja.

"4 miliar itu kecil, kalau pemerintah dalam hal ini Pj Gubernur ikut menyelamatkan Persiraja.

Apa salahnya Pj Gubernur memanggil perusahaan besar di Aceh seperti Bank Aceh, Medco, dan Mifa untuk menyelamatkan Persiraja.

Saya juga ikut andil di dalamnya," ucapnya.

Baca juga: Profil Miftahul Hamdi, Eks Pemain Persiraja asal Pidie yang Perkuat PSS Sleman di Liga 1

Ia memberi contoh partisipasi Bank Papua terhadap Persipura Jayapura.

Menurut Dek Gam, pada tahun ini bank Pemerintah Provinsi Papua itu berani menyumbang Rp 5 miliar untuk Persipura dalam satu musim.

Selain itu, PT Freeport Indonesia ikut menyumbang Rp 6 miliar.

"Padahal, Persipura di Liga 2 sama seperti Persiraja, tapi dapat uang 11 miliar," ungkap Nazaruddin.

Karena itu, Dek Gam berharap tokoh-tokoh sepakbola bicara dengan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, untuk menyelamatkan Persiraja.

Menurutnya, masih ada kesempatan untuk Persiraja bertahan sebelum Liga 2 bergulir pada 22 Agustus 2022.

"Lebih kurang 15 hari lagi persiapan kita bisa, kalau kita mau," katanya.

Baca juga: Profil Defri Riski, Eks Pemain Persiraja asal Aceh Tengah yang Perkuat Rans Nusantara FC di Liga 1

Ajak Fans Fanatik Beli Atribut Persiraja

Ia juga mengajak fans fanatik Persiraja untuk membantu klub tersebut.

Caranya, dengan membeli segala atribut tim di Store Persiraja.

Tapi faktanya, selama ini tidak ada fans fanatik yang mau membeli atribut klub tersebut.

"Beda kita dengan Persib, Persebaya, Persija. Bedanya mereka fanatik ke timnya, ismenya tinggi. Kita tidak ada," ungkap Dek Gam.

Buktinya, selama tiga bulan saya buka Persiraja Store, satu gantungan kunci pun nggak laku, kok bilang cinta Persiraja, gimana itu," ujar dia.

Padahal, sambung Dek Gam, harga satu gantungan kunci hanya Rp 2.600, tapi tidak ada yang beli.

Sekarang, katanya, Persiraja Store yang berada di kawasan Seutui, Kecamatan Baiturrahman, banda Aceh, tersebut sudah ditutup daripada terus merugi.

"Kalau ingin Persiraja selamat dari degradasi ke Liga 3, fans Persiraja serbu Store Persiraja. Ada uang di situ kan. Sudah bisa kita gerak," ajak Dek Gam.

Baca juga: Mantan Presiden Persiraja yang Kini Pimpin Klub Golf Tertua di Indonesia Sarankan Ini untuk Dek Gam

Jika kamu menuntut Persiraja bertahan di Liga 2, sementara kamu nggak berbuat apa-apa, hanya bisa komen dan ejek tim dan manajemen Persiraja, bagaimana menyelamatkan Persiraja, kamu sendiri nggak ikut menyelamatkan," tukasnya.

Di akhir Podcast Serambi, ketika ditanya Persiraja akan dibawa kemana, Dek Gam mengatakan, "Jawabannya di hatimu.

Di hati kamu semua, di hati masyarakat, hati saya, mau dibawa kemana Persiraja.

Sembilan hari lagi, mau dibawa kemana Persiraja.

Silakan berbuat, belum terlambat kita," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

Baca juga: Dek Gam: Saya Sudah Mundur dari Persiraja