Internasional

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev Sebut Negara Barat Sebagai Bajingan dan Sampah

Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menyebut negara-negara Barat sebagai bajingan dan sampah.

Editor: M Nur Pakar
AP/Ykaterina Shtukina/ Sputnik
Mantan Presiden Rusia yang juga Penasihat Keamanan Kremlin, Dmitry Medvedev 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev menyebut negara-negara Barat sebagai bajingan dan sampah.

Dia dikenal memiliki pengaruh moderat di dalam Kremlin dan saat ini sebagai penasihat keamanan utama Kremlin.

Dmitry Medvedev baru-baru ini muncul sebagai pria yang sangat suka berperang.

Dia menggunakan media sosial Telegram untuk membenarkan invasi Kremlin ke Ukraina untuk merevisi sejarah abad ke-20 dan mengancam negara-negara Barat dengan perang nuklir.

Dalam sebuah posting akhir Juli 2022, Medvedev menggambarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di bawah pengaruh “zat psikotropika.”

Di bagian lain, dia mengatakan demokrasi Amerika tidak lebih dari distopia totaliter yang digambarkan dalam “Animal Farm,” novel terkenal George Orwell.

"Jika seseorang tidak setuju, dia akan dicabut jatahnya, dihancurkan atau dikirim ke rumah jagal," tulis Medvedev.

Di pos yang sama, dia menuduh orang Amerika dan antek Inggris mereka menggembar-gemborkan eksepsionalisme dengan "kegembiraan Nazi."

Itu semua sama dengan apa yang disebut podcaster Rusia Mark Galeotti sebagai ketegasan histeris.

Baca juga: Respons Ancaman Ukraina terhadap Krimea, Medvedev: Jika Itu Terjadi, Maka Kiamat akan Datang

Dengan tujuan meningkatkan profil Medvedev di antara siloviki atau orang-orang tangguh di sekitar Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Saya pikir dia berpikir dia harus memberikan kompensasi yang berlebihan dan terdengar lebih gila dari mereka," kata Galeotti kepada Yahoo News, Selasa (9/8/2022).

“Dan, manusia sebagai manusia dan dengan demikian rentan terhadap pembenaran diri, dia bahkan mungkin membuat dirinya mempercayainya," tambahnya.

Paling tidak, Medvedev tampak sadar kepribadian barunya terlihat sumbang, tetapi fakta tampaknya tidak mengganggunya.

“Orang sering bertanya kepada saya mengapa postingan Telegram saya begitu kasar,” tulisnya pada Juni 2022, sebagai jawaban atas kritiknya.

“Jawabannya, aku membenci mereka, karena mereka bajingan dan sampah," ujarnya merujuk ke negara-negara Barat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved