Berita Aceh Timur
Air Sungai Alue Ie Mirah Aceh Timur Berubah Jadi Coklat, Diduga Dicemari Limbah PKS
Diduga tercemar limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) air sungai di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur, berubah warna menjadi cokla
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Diduga tercemar limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) air sungai di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Aceh Timur, berubah warna menjadi coklat.
Bosim salah satu warga setempat mengatakan, air sungai tersebut selama ini digunakan warga setempat untuk kepentingan sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi.
"Akibat menggunakan air sungai ini, kami mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh diduga akibat air sungai ini tercemar limbah PKS, " ungkap Bosim.
Kini, jelas Bosim, warga trauma menggunakan air sungai tersebut karena telah berubah warna dan bau sehingga beresiko terhadap kesehatan warga.
Baca juga: Di Aceh Selatan Harga TBS Kelapa Sawit Juga Bergerak Naik, Rabu (10/8/2022)
Muhammad Nuraki, pengamat lingkungan yang juga warga setempat mengatakan sejak adanya PT Bugak Palma Sejahtera (BPS) di kecamatan itu setahun terakhir fungsi sungai berubah diduga akibat tercemari limbah, bahkan habitat sungai banyak mati.
Air sungai tersebut, kata Nuraki, dari Kecamatan Indra Makmu mengalir hingga ke Kecamatan Madat.
Air Limbah Sudah Standar
Sementara itu, Manager PT Bugak Palma Sejahtera, Airumansyar, melalui Humasnya, Syachrial, membenarkan limbah dari Pabrik Kelapa Sawit PT Bugak Palma Sejahtera tersebut dialirkan ke sungai, tapi sudah standar dan steril serta tidak berbahaya lagi.
Limbah yang dialirkan ke sungai itu, jelasnya, limbah yang dialirkan dari kolam ke 10.
"Berdasarkan peraturan dari pemerintah tentang standar baku mutu air, jika limbah sudah steril bisa dialirkan ke sungai. Jadi limbah yang kami alirkan ke sungai ini limbah dari kolam 10.
Berdasarkan hasil analisa dan uji laboratorium pihak ketiga (PT Tirta Kimia Engineering) bahwa limbah dari kolam 10 itu sudah standar dan tidak mengandung bahan berbahaya lagi," jelas Syachrial.
Baca juga: Sudah Sebulan Hasil Sampel Air Pencemaran Limbah di Krueng Trang Nagan Raya belum Keluar
Hanya saja, ungkap Syachrial, akibat limbah tersebut dialirkan ke sungai menyebabkan warna air sungai berubah menjadi coklat sehingga hal ini muncul asumsi di masyarakat bahwa limbah tersebut beracun.
"Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup menyarankan kami menambah lagi kolam endapan untuk merubah warna limbah agar jernih, dan kami akan membangun 3 lagi kolam endapan, " ungkap Syachrial.
Untuk sementara limbah dari kolam 10 tidak lagi dialirkan ke sungai, dan pihak perusahaan akan membangun 3 kolam lagi.
"Untuk sementara limbah dari kolam 10 akan kami angkut menggunakan mobil tangki, dan akan diaplikasikan ke perkebunan sawit milik PKS," tutup Syachrial.(*)
Baca juga: Surah Apa yang Sebaiknya Dibaca Saat Shalat Tahajud? Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat