Benarkah Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat karena Gandum Mahal? Ini Kata Mendag & Direktur Indofood
Mentan menyebutkan harga mie instan bakal naik hingga 3 kali lipat. Kenaikan harga mie instan ini diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Namun demikian, Zulkifli memprediksi tren harga gandum ini akan mengalami penurunan pada September nanti.
Pasalnya, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ke Rusia membawa dampak baik terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia.
Pasar gandum menjadi bebas dan dibanjiri oleh Ukraina.
Baca juga: Indonesia Nomor 2, Ini Deretan Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia
Sementara itu, jika sejumlah negara pemasok gandum mengalami keberhasilan panen, maka harga gandum diprediksi turun.
"Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya, sehingga, inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun," jelas Zulkifli.
Bukan komponen utama mi instan
Selain Mendag, kabar kenaikan harga mi instan hingga 3 kali lipat ini juga dibantah oleh Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang.
Melansir Kompas.com, Franciscus menjelaskan, tepung terigu yang berasal dari gandum bukan satu-satunya komponen utama pembuatan mi instan.
Oleh karena itu, apabila harga bahan pokok tersebut naik, hal itu tidak akan memengaruhi harga mi instan secara signifikan.
"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com (10/8/2022).
Sebagai perbandingan, Franciscus menggunakan fenomena ketika harga cabai naik tempo hari.
Kenaikan harga cabai tersebut tidak serta merta membuat harga mi instan naik drastis.
Padahal komponen tersebut juga ada di dalam satu kemasan mi instan.
Begitupun saat harga minyak goreng naik.
"Jadi memang enggak begitu berdampaklah," ungkap Franciscus.