32 Tahun Tekuni Usaha Peyek, Husaini Ib Mampu Sekolahkan 10 Anak, Begini Ceritanya
Kacang tanah tersebut dicampur dengan adonan bawang putih, kemiri, serta daun jeruk. Perpaduan bahan ini membuat kue peyek bikinan Husaini...
Penulis: Idris Ismail | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Husaini Ib (68), warga Gampong Ulee Ceue Kemukiman Klibeut, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, sudah 32 tahun menekuni usaha cemilan peyek.
Bagi yang belum tahu, kue peyek adalah cemilan khas Gampong Ulee Ceue dengan bahan dasar kacang tanah.
Kacang tanah tersebut dicampur dengan adonan bawang putih, kemiri, serta daun jeruk. Perpaduan bahan ini membuat kue peyek bikinan Husaini lebih gurih dan bertahan lama.
Kue kering ini pun banyak diminati warga dan para wisatawan karena rasa gurihnya yang bikin ketagihan.
Menjalankan usaha di rumah, Husaini Ib mempekerjakan tiga karyawan tetap yakni Nuraini Ibrahim, Saidah Ramli, dan Nurul Fajri.
Berkat usaha yang digelutinya sejak tahun 1990 silam itu, Husaini Ib mampu menafkahi keluarga dan menyekolahkan 10 anak ke pesantren dan SMA.
"Hasil usaha semata wayang yang kami lakoni sejak 1990 lalu ini bisa menyekolahkan 10 anak hingga ke dayah dan SMA sederajat," kata Husaini yang ditemui Serambinews.com, Senin (15/8/2022).
Ia mengaku, setiap dua hingga tiga hari sekali, usaha home industrinya itu menghasilkan 2.400 buah kue peyek yang dikemas dalam 200 kemasan plastik bening.
Hasil usaha rumahan ini lalu dipasarkan hingga ke Kabupaten Takengon, Aceh Tengah dan Blang Kejeren, Aceh Gayo Luwes.
"Kami selalu menyanggupi pesanan dari pihak agen untuk dipasok kepada para penikmat di negeri berhawa dingin itu," jelasnya.
Ditambahkan kakek ini, selain melakoni usaha kue kering jenis peyek juga memproduksi kue kering jenis anak mangga dan sagon denis.
"Dalam sepekan hasil produksi ini satu mobil pikap dapat dimuat dan dipasok ke luar kabupaten," ungkapnya.(*)