Berita Viral

VIRAL Warga Gotong Jenazah Sejauh 13 Kilometer, Dinkes Buka Suara hingga Bupati Mamuju Minta Maaf

Menurut pengakuan keluarga, jenazah terpaksa ditandu karena pihak Puskesmas menolak meminjamkan ambulans.

Editor: Faisal Zamzami
Wartakotalive.com
Viral video sejumlah warga menggotong jenazah sejauh belasan meter lantaran ditolak rumah sakit, Bupati angkat suara 

SERAMBINEWS.COM - Video jenazah yang ditandu warga sejauh 13 kilometer viral di media sosial.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Dalam video yang beredar, sejumlah warga tampak menggotong keranda jenazah.

Jenazah ditandu melintasi jalan raya di tengah perbukitan.

Menurut pengakuan keluarga, jenazah terpaksa ditandu karena pihak Puskesmas menolak meminjamkan ambulans.

Dikutip dari Kompas.com, video itu diunggah oleh keponakan almarhum bernama Fenny Tadius.

Fenny mengaku, pihaknya sudah mendapat pernyataan dari puskesmas bahwa ambulans hanya digunakan untuk mengantar orang sakit.

Pihak keluarga mengaku kecewa saat Tanisa sudah meninggal, pihak puskesmas tetap menolak mengantar jenazah kembali ke rumahnya.

Padahal, sopir ambulans puskesmas tersebut masih kerabat dan siap mengantarkan.

Pada akhirnya, dengan terpaksa keluarga menandu jenazah Tanisa menggunakan keranda kembali ke rumah duka dengan jarak 13 kilometer.

Setelah kejadian ini, Bupati Mamuju Sutinah Suhardu menyampaikan permohonan maaf.

Ia menyesalkan sikap pihak Puskesmas Kalumpang yang tidak berinisiatif mengantarkan jenazah Tanisa. 

Sutinah menegaskan Kepala Puskesmas Kalumpang akan dievaluasi.

Baca juga: Siswa SMP di Lampung Dibunuh Teman Sekelas, Jenazah Korban Dibuang ke Sungai, 6 Pelaku Diamankan

 

Komentar Dinkes Kabupaten  Mamuju

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten  Mamuju buka suara terkait kejadian ini.

Pihak Dinkes menyayangkan keputusan pihak puskesmas yang tidak mengizinkan keluarga almarhum menggunakan fasilitas ambulans.

Padahal ambulans bisa dipakai selama tidak ada situasi yang darurat.

"Boleh dipakai ambulans antar  jenazah sampai ke rumah, selagi tidak ada pasien emergency," ucap Kepala Dinkes Kabupaten  Mamuju, dr Acong, Jumat (12/8/2022), dikutip dari TribunSulbar.com.

Acong melanjutkan penjelasannya, keputusan tidak meminjamkan ambulans diambil oleh petugas puskesmas tanpa sepengetahuan atasannya.

Hal ini karena kepala Puskesmas Kalumpang tidak berada di lokasi karena sedang ada agenda lain.

Ditambah lagi fasilitas jaringan telekomunikasi di daerah tersebut belum maksimal.

"Atau kemungkinan kepala puskesmas tidak menyampaikan ke bawahannya apakah boleh bawa  jenazah atau tidak," tandas Acong.

Baca juga: Penggali Makam Ungkap Kondisi Jenazah Brigadir J, Masih Utuh Sama Seperti saat Dimakamkan

Bupati minta maaf

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardu, meminta maaf kepada keluarga almarhum atas kejadian tersebut.

Sutinah sependapat dengan Kepala Dinkes Kabupaten Mamuju perihal penggunaan ambulans dalam kondisi tidak darurat.

"Ambulans boleh dipakai mengantar  jenazah sepanjang tidak ada kejadian darurat di puskesmas tersebut," ujar Sutinah, dikutip dari Kompas.com.

Sutinah menjelaskan, pihaknya akan mengambil langkah untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

Rencananya Pemerintah Kabupaten  Mamuju akan menyerahkan sejumlah ambulans ke desa-desa pada tahun 2023.

"Insya Allah dalam waktu dekat kita akan menyerahkan 10 ambulans untuk dipergunakan di desa-desa dalam melayani masyarakat," imbuh dia. ( Kompas.com/ Tribunnews.com )

Baca juga: Bareskrim Polri: Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Pernah Antar Ekstasi ke Tempat Hiburan Malam

 

Baca juga: VIDEO Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Launching Aplikasi E-Humas Pengadilan Negeri Langsa

Baca juga: Saksikan, Marching Band Gita Handayani Aceh Pada Upacara Penurunan Bendera Pusaka di Istana Negara

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved