Internasional
Kapal Kargo Rusia Pengangkut Gandum Curian dari Ukraina Tiba di Pelabuhan Suriah
Sebuah kapal kargo Rusia yang diduga mengangkut gandum curian dari Ukraina telah mencapai Suriah.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Sebuah kapal kargo Rusia yang diduga mengangkut gandum curian dari Ukraina telah mencapai Suriah.
Kedutaan Besar Ukraina di Beirut, Kamis (18/8/2022) mengatakan serangkaian pengiriman yang diperebutkan tiba di negara yang dilanda perang itu.
"Menurut informasi kami, kapal kargo SV KONSTANTIN telah merapat di Suriah," kata kedutaan dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
Dikatakan kapal itu membawa biji-bijian yang dijarah dan diangkut secara ilegal oleh otoritas pendudukan Rusia.
Dia menambahkan kapal itu awalnya ditujukan untuk pelabuhan Tripoli di Lebanon.
Ukraina telah berulang kali menuduh pasukan Rusia menggeledah gudang gandumnya sejak mereka menginvasi negara itu pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Akhirnya, Kapal Kargo Pengangkut Gandum Ukraina Tinggalkan Pelabuhan Odessa, Menuju Lebanon
Pernyataan kedutaan datang ketika kapal kargo lain yang membawa biji-bijian pertama diizinkan meninggalkan Ukraina di bawah kesepakatan yang didukung PBB.
Tetapi, dilaporkan menurunkan muatannya di pelabuhan Tartus Suriah, yang dikelola oleh sebuah perusahaan Rusia.
Kapal berbendera Sierra Leone, Razoni, diperkirakan akan tiba di Libanon.
Tetapi penundaan pengiriman selama lima bulan mendorong pembeli Libanon untuk membatalkan kesepakatan begitu kapal sudah berada di laut, kata pejabat Ukraina.
Menurut Samir Madani, salah satu pendiri situs pemantauan pengiriman minyak TankerTrackers.com, kapal itu merapat di Tartus awal pekan ini.
Citra satelit tampaknya menunjukkan kapal yang membawa 26.000 ton jagung sedang membongkar muatannya, kata Madani di Twitter, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Ukraina Tuduh Kapal Kargo Suriah Angkut Gandum Curian dari Negaranya ke Pelabuhan Lebanon
Awal bulan ini, sebuah kapal berbendera Suriah sempat disita oleh pihak berwenang Lebanon.
Hal itu menyusul klaim serupa oleh kedutaan Ukraina, kapal itu sarat dengan kargo curian.
Lebanon kemudian membebaskan kapal Laodikia setelah penyelidikan gagal membuktikan kapal itu membawa barang-barang curian, menuai kritik dari kedutaan Kiev.