Berita Banda Aceh

Sergio, Anak Panti RSAN yang Jadi Paskibra Aceh, Kisahnya Haru, Cari Barang Rongsokan Hingga Jual Es

Ya, Muhajir haru saat melihat akhir dari perjuangan Wahyu Agung Sergio mengenakan seragam Paskibra Aceh, pada HUT RI ke-77. 

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Wahyu Agung Sergio, anak Panti UPTD RSAN yang terpilih sebagai salah satu Anggota Paskibra Aceh tahun 2022 

Ya, Muhajir haru saat melihat akhir dari perjuangan Wahyu Agung Sergio mengenakan seragam Paskibra Aceh, pada HUT RI ke-77. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh
 
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengasuh Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe (RSAN), Muhajir tak mampu membendung haru. 

Ya, Muhajir haru saat melihat akhir dari perjuangan Wahyu Agung Sergio mengenakan seragam Paskibra Aceh, pada HUT RI ke-77. 

Ia salah satu pasukan pengibar bendera (Paskibra) tahun 2022 Provinsi Aceh.

Ia dan teman-temannya sukses melaksanakan tugas mengibarkan merah putih dalam upacara HUT Ke-77 RI itu di halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (17/8/2022). 

Sergio sebelumnya dikukuhkan menjadi pasukan pengibar bendera (Paskibra) tahun 2022 Provinsi Aceh oleh Gubernur di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh. 

Baca juga: Ada Putra Sabang di Barisan Paskibra Nasional

Sergio sendiri lulus sesuai hasil seleksi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh.

Ia terpilih menjadi Petugas Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada Upacara Peringatan HUT Ke-77 RI dan ditempatkan sebagai pasukan 17.

Muhajir pun mengisahkan sekilas perjalanan tentang sosok Wahyu Agung Sergio atau lebih dikenal Sergio. 

Dulunya saat masih SD, kata Muhajir ketika teman-teman sebaya Sergio mengabiskan waktu untuk bermain, Sergio kecil lebih banyak menghabiskan waktu mencari barang-barang rongsokan.

Ya, mencari barang rongsokan yang dijual untuk membantu ekonomi keluarganya.

Baca juga: HUT Ke-77 RI, Bendera Gagal Berkibar di Solo hingga Paskibra Bergumul di Lapangan Becek Tuai Pujian

"Sebab saat itu, sang ibunya juga sedang berjuang menghidupi tiga anak yang masih kecil tanpa suami," kata Muhajir.  

Pada malam hari, Sergio kecil membantu ibunya membuat es lilin untuk dijual di sekolahnya.

Keesokannya Sergio membawa es lilin yang dimasukkan ke termos itu untuk dijual di sekolahnya, bahkan di dalam kelasnya tanpa gengsi sedikit pun. 

"Uang dari hasil penjualan es, dia serahkan kepada ibunya untuk ditabung.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved