Internasional
Wanita Arab Protes Digambarkan Senang Gemuk, Tuntut Media Barat Minta Maaf
Sebagian wanita Arab senang berbadan gemuk, karena dianggap sebagai orang kaya dan cantik.
“Anda bisa membayangkan betapa sulitnya bagi orang-orang yang kurang beruntung," ujarnya.
Ameni Esseibi, seorang wanita kelahiran Tunisia yang mengatasi stigma sosial untuk menjadi model ukuran plus pertama di dunia Arab, mengatakan kepositifan tubuh tetap tabu di Timur Tengah.
Bahkan ketika populasi mengalami kelebihan berat badan.
“Kuwaitis berukuran plus, Saudi berukuran plus, tapi orang malu," jelasnya.
"Mereka tidak diajari untuk percaya diri dalam masyarakat yang menghakimi ini,” kata Esseibi.
"Kami selalu ingin kurus, terlihat bagus, menikah dengan pria paling berkuasa," ujarnya.
Tapi, katanya, ada tanda-tanda kesadaran yang tumbuh.
Setelah bertahun-tahun mengabaikan komentar vulgar tentang tubuh wanita, orang Arab semakin beralih ke media sosial untuk melampiaskan kemarahan mereka.
Penggambaran artikel The Economist tentang pria menutup mulut wanita di rumah untuk membuat mereka "Rubenesque" menyentuh saraf.
Yayasan Heya, atau "Dia," yang berbasis di Baghdad, yang mengadvokasi perempuan di media, mengecam laporan itu sebagai intimidasi dan menuntut majalah itu meminta maaf kepada Taleb.
Baca juga: Seniman Wanita Arab Saudi Buat Potret Putra Mahkota dari Batu Permata, Butuh Waktu Lima Bulan
Musawah Foundation yang berbasis di Malaysia, yang mempromosikan kesetaraan di dunia Muslim mengatakan reaksi tersebut menunjukkan sikap lain perempuan di wilayah tersebut.
Dikatakna, mereka sedang membangun wacana kolektif yang menolak menyebutkan tindakan seksis, rasis, dan fobia gemuk serta warisan kolonial/
Taleb, pembawa acara talk show dan bintang dalam drama TV Irak blockbuster, mengatakan dia tidak punya pilihan selain untuk berbicara.
“Mereka menggunakan foto saya dalam konteks ini dengan cara yang menyakitkan dan negatif,” katanya.
"Saya menentang penggunaan bentuk tubuh seseorang untuk menentukan nilai seorang manusia," ujarnya.
Pengacaranya, Samantha Kane, mengatakan dia telah memulai tindakan hukum.