Berita Banda Aceh

Mulai Tahun 2023, APBA Berkurang Rp 6 Triliun, Pakar Ekonomi Aceh Sebut Dampaknya Sangat Serius

Selama ini Aceh menerima dana Otsus Rp 8 triliun setiap tahun, maka mulai tahun 2023, dana otsus yang diterima Provinsi Aceh berkurang menjadi Rp 2 tr

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com
Rustam Effendi, Pakar Ekonomi Aceh 

Misalnya melakukan efisiensi anggaran dengan memangkas pos-pos yang selama ini kurang penting.

“Utamanya pada belanja pengadaan barang dan jasa dan cenderung mubazir,” sebutnya.

Baca juga: Dana Otsus Aceh Habis Tahun 2027, DPRA Diminta Segera Bergerak Invetarisir Pasal UUPA untuk Revisi

Sebaliknya, Rustam meminta pemerintah agar alokasi untuk belanja modal perlu diberi perhatian khusus.

Nilai alokasinya harus tetap memadai, khususnya terkait dengan penunjang dan pengembangan aktivitas ekonomi daerah.

“Pembangunan jalan atau infrastruktur penunjang tetap diperlukan seperti jalan, irigasi, mesin atau peralatan lainnya.

Sebaiknya, pembangunan gedung atau kantor yang tidak begitu penting sebaiknya ditunda dulu,” saran dia.

Rustam juga meminta Pemerintah Aceh memberi fokus dalam penggunaan dana pokok pikiran (pokir) dengan lebih utamakan sinkronisasi dengan program atau kegiatan/sub kegiatan SKPA, khususnya yang dapat mendorong ekonomi daerah.

“Jika pun ada peruntukannya untuk aspek sosial agar dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” terang Rustam.

Selain itu, Rustam juga menilai pentingnya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk duduk bersama membahas arah penggunaan dana desa yang bersumber dari APBN dan nilainya triliunan tiap tahun.

“Arahkan seluruh keuchik untuk alokasikan dana desa kepada sektor yang produktif, termsuk menambah daftar peserta PKH, penerima BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) seperti beras, telur, dan lain-lain,” ucapa Rustam lagi.

Terakhir, Rustam meminta pemerintah membatasi belanja untuk perjalanan dinas, kecuali untuk hal-hal yang mndesak.

Setiap SKPA, menurutnya, harus dievaluasi pos belanja perjalanan dinas.  “Dalam situasi yang terbatas ini, pemda harus bertindak lebih sinerjik,” tegas Rustam.

Selain menghemat anggaran untuk kegiatan yang tidak terlalu penting, Rustam juga menyarankan agar dalam waktu yang sama, Pemerintah Aceh terus mengupayakan untuk mnggaet investor.

“Potensi Aceh yang sangt prospektif di sektor migas harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Evaluasi terus tahapan kemajuannya. Lebih cepat produksinya tentu lebih baik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved