Berita Pidie
Ketua IDI Aceh Lantik Pengurus IDI Pidie, Pemutaran Video 2 Mendiang Dokter Bikin Pilu
Suasana berlangsung pilu tatkala diputar video masa tugas sosok dua dokter spesialis yang telah tiada.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Suasana berlangsung pilu tatkala diputar video masa tugas sosok dua dokter spesialis yang telah tiada.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Dr dr Safrizal Rahman SpOT MKes melantik pengurus IDI Cabang Pidie periode 2022 - 2025 di Pendopo Bupati Pidie, Sabtu (20/8/2022).
Sebagai Ketua IDI Cabang Pidie kembali dilantik, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOg (K). Dokter Arika yang juga Kepala Dinas Kesehatan Pidie terpilih untuk kedua kalinya sebagai Ketua IDI Pidie.
Selanjutnya sebagai Wakil Ketua adalah dr Rahmaddinur,SPOG, dr Ellya Noer (Sekretaris), dr Syarifah Nurul Alam (bendahara). Ketua Panitia Pelaksana dr Maizaryani.
Suasana berlangsung pilu tatkala diputar video masa tugas sosok dua dokter spesialis yang telah tiada.
Pertama dr Yusra ahli radiologi dan dr H Suriadi Umar SpA. Kedua dokter ini telah meninggal dunia di waktu berbeda.
Kepada kedua keluarga almarhum juga diberikan alakadar bingkisan.


Ketua IDI Pidie baru dilantik, dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG (K) dalam sambutannya mengatakan, ia mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan telah mempercayai dirinya sebagai Ketua IDI Pidie hingga dua periode.
Pada kesempatan ini, ia mengaku telah mengingatkannya pada tiga tahun lalu saat ia dilantik menjadi Ketua IDI Pidie kala itu masih ada Ayahandanya.
"Di hari ini saya merasa sedih karena ibu dan anak saya tidak bisa hadir karena terbaring sakit,' ujarnya.
Diharapkan, IDI Pidie ini bisa akan terus solid akan dipertahankan sampai kapanpun.
Ia juga menghaturkan terimakasih kepada Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto MSi yang banyak memberi dukungan. "Kami akan tetap bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan di Pidie.
Hanya Allah yang bisa membalas. Kami akan berjanji akan memberikan pelayanan terbaik. Kami berjanji bukan hanya pada pemerintah tapi pada Allah SWT.
Banyak sekali PR kesehatan akan kami kerjakan. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, TBC, HIV dan juga meningkatkan capaian imunisaai. Bersinergi dalam mengatasi masalah kesehatan," katanya.
Ketua IDI Aceh, Dr dr Safrizal Rahmad dalam sambutannya mengatakan, saat seseorang ingin memilih jalan hidupnya sebagai dokter, siaplah menjadi pelayan.
"Para dokter baru dilantik sebagai pelayan melayani masyarakat membutuhkan. Kita hidup menjadi dokter. Peka terhadap masalah terjadi. Kalau kita menjadi dokter. Peran aktif kondisi daerah Aceh yang punya apa-apa tapi tidak ada apa apa.
Masa paceklik menjadikan masalah stunting tinggi. Kita harus koreksi diri. Lebih baik berbuat dari membantah," katanya.
Masalah kesehatan sedang perlu perhatian salah satunya stunting. Mengapa bisa terjadi bagaimana cara mencegahnya dengan mengatur pola hidup agar tidak terjadi stunting dari semasa hamil.
Untuk itu, ia berharap peran dokter supaya bisa terjun bebas harus berjuang mengusir stunting.
"Harus melibatkan segala sektor termasuk pendidikan. Kita bersama-sama mengatasi menurunkan bukan hanya stunting tapi, TBC dan mencari solusi akibat rendahnya cakupan imunisasi.
Ada satu lagi perlu diatasi yakni menurunkan angka narkoba.
Dalam waktu dekat akan dilaunching Dokterpeduli narkoba di Aceh. Korban rehabilitasi harus direhabilitasi. Perjuangan kita berat. Pidie salah satu daerah memiliki fasilitas kesehatan memadai didukung tenaga dan alat kesehatan. Di Aceh hanya ada dua daerah memiliki alat kesehat MRI yakni di Banda Aceh dan di Pidie," ucapnya.
Dokter pintar
Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi dalam sambutannya mengatakan,
semoga menjadi awal yang baik menjadi dokter bertugas di Pidie.
Persoalan kesehatan di masyarakat dokterlah sebagai ujung tombak kasus kasus penyakit dialami. Berbicara secara personal pastilah dokter pintar pintar.
Ia memberi pesan saat mati seseorang yang ditinggalkan ada tiga hal, anak soleh, ilmu bermanfaat dan amal soleh. "Anak soleh dari keluarga yang sehat. Jadi sehat ini harus dijaga menjadi tanggungjawab dokter," pesannya.
Maka itu ia mempersilakan pihak kesehatan melakukan kerja keras menurunkan angka stunting yang tinggi.
Stunting data tinggi orang lemah itu dilahirkan oleh keluarga yang lemah. Sesungguhnya. Membangun sebuah keluarga sehat.
Ujung ujungnya persoalan rumah tangga. Puskesmas jangan sampai tidak diisi oleh dokter.
"Sesungguhnya membuat orang sakit lebih gampamg dari membuat orang sehat. IDI bisa standar memberikan pelayanan bagi masyarakat membutuhkan. Sepenuh hati dan tulus ikhlas memberikan pelayanan kesehatan terbaik.
Orang yang sering berbuat baik. Tidak perlu disebutkan darimana.
Jika kamu ingin berbuat baik berbuatlah baik jangan pura pura. Jangan pura pura berbuat baik baik," pungkasnya.(*)