Kesehatan

Mitos atau Fakta Terkait Wanita Berbulu, Begini Kata dr Boyke

Benarkah wanita berbulu lebat punya gairah seksual tinggi? Simak penjelasan seksolog dr Boyke dalam artikel berikut ini.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Kompas.com
Ilustrasi bulu tangan pada wanita 

 

--Disclaimer, artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi seks yang ditujukan pada usia 18 tahun ke atas --

Mitos atau Fakta Terkait Wanita Berbulu, Begini Kata dr Boyke

SERAMBINEWS.COM - Benarkah wanita berbulu lebat punya gairah seksual tinggi? Simak penjelasan seksolog dr Boyke dalam artikel berikut ini.

Sebagian masyarakat percaya soal bulu lebat di tubuh wanita adalah tanda seseorang memiliki gairah seksual tinggi.

Semakin lebat bulu di tubuh wanita, konon katanya makin tinggi pula gairah seksual wanita tersebut.

Tak ayal bila ada wanita yang memiliki rambut tebal, seperti kumis tipis atau rambut atau bulu di tangan dan kaki, dianggap sebagai wanita yang memiliki gairah seksualnya tinggi. Tapi benarkah demikian?

Menanggapi soal kabar tersebut, dr Boyke pun tak menampik hal itu. Ia mengatakan memang benar wanita memiliki bulu lebat ada kaitannya dengan gairah seksual tinggi.

Dia pun punya alasan khusus untuk menguatkan pernyataannya.

Baca juga: Dokter Boyke Berbagi Tips Ini, Wanita Wajib Tahu, Apalagi yang Baru Siap Melahirkan

"Sering kali bulu dikaitkan dengan tingginya kadar hormon testosteron sebagai pemicu gairah, itu ada benarnya juga," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShow yang tayang pada 16 Desember 2020 lalu.

Akan tetapi, baginya, gairah untuk berhubungan tidak hanya melulu soal hormon testosteron.

Sebab, gairah seseorang bisa ditimbulkan atau ditingkatkan dari mood, makan yang dikonsumsi dan kondisi pasangan.

"Tapi kalau (wanita, Red) berbulu itu testosteronnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak berbulu," ucapnya.

Baginya, hal itu juga bisa terjadi kepada pria yang memiliki bulu lebih banyak pada umumnya karena memiliki hormon testosteron lebih tinggi.

"Kalau cowok ada kaitan juga, karena kalau banyak bulu testosteronnya pasti lebih tinggi," pungkasnya.

Baca juga: Mudah Banget! dr Boyke Bagikan Tips Agar Hubungan Seksual Tetap Bergairah, Suami Istri Wajib Tahu!

Bolehkah Mencukur Habis Bulu Kemaluan?

Bolehkah mencukur habis bulu kemaluan? Simak penjelasan dr Boyke dalam artikel berikut ini.

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Kebanyakan orang, terutama perempuan, merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

Seksolog dr H Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Baca juga: Dokter Boyke Jelaskan Bahaya Penggunaan Parfum pada Organ Kewanitaan Ini, Wanita Harus Tahu

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

"Pokoknya itu gak boleh dicukur gundul-gundul pacul, musti disisahkan," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShowNet, Kamis (11/8/2022).

Area kemaluan dikelilingi oleh kulit yang jauh lebih sensitif daripada kulit di seluruh tubuh.

Itu sebabnya kehadiran bulu kemaluan bertindak sebagai perlindungan dari infeksi bakteri, jamur dan mencegah organ intim dari kontak langsung dengan partikel asing.

Kehadiran bulu kemaluan juga berfungsi untuk menyaring kotoran sehingga tidak langsung masuk ke organ intim.

Baca juga: Sebaiknya Ganti Celana Dalam Berapa Kali Sehari? Begini Penjelasan dr Boyke : Awas Berjamur 

"Bukan karena apa-apa, karena dia bisa menyaring kotoran-kotoran itu sebelum masuk ke dalam liang kemaluan, dia itu akan disaring dulu sama bulu-bulu itu, jadi itu ada fungsinya" sambungnya.

Lebih lanjut dr Boyke mengatakan, kehadiran bulu kemaluan di badan manusia tidak hadir tanpa alasan.

Sama seperti setiap bagian lain dari tubuh manusia, rambut kemaluan pun diciptakan untuk memiliki peran yang cukup penting.

"Tidak mungkin Tuhan itu menciptakan bulu-bulu itu tanpa ada fungsinya," ungkapnya.

Jika Anda ingin mencukur bulu kemaluan, sebaiknya jangan dicukur sampai habis.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya bulu kemaluan cukup dipotong pendek saja, bukan dicukur habis karena berisiko melukai kulit di bagian organ intim tersebut dan memudahkan masuknya bakteri.

"Makanya itu dipotongnya harus pendek, artinya tidak terlalu pendek tapi jangan juga sampai akhirnya tumbuh bulu-bulubaru itu sakit juga, tajam-tajam, jadi artinya dipotong setengah saja. Istilahnya kalau cukur rambut biasa itu, cukurnya di bop atinya tidak habis, kurang lebih seperti itu, gundul nanti dia terlalu pendek," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved