TERUNGKAP Sambo Atur Adegan Sebelum Eksekusi Brigadir J, Putri Diminta Masuk Kamar,Bharada E Bersiap
Saat diperiksa Komnas HAM, Ferdy Sambo mengaku selain menjadi otak pembunuhan Brigadir J, ia juga sebagai pembuat skenario.
Rupanya, penyusunan skenario pembunuhan Brigadir J ini dilakukan Ferdy Sambo di rumah pribadinya, di kawasan Saguling Tiga.
Sementara itu, untuk eksekusi pembunuhan Brigadir J dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga.
Sebelum mengeksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo kemudian memanggil para ajudan terpilihnya, yakni Brigadir RR, Bharada E hingga sang sopir KM.
Kepada 3 anak buahnya, Ferdy Sambo mengingatkan job desk atau pembagian tugas masing-masing ketika Brigadir J dieksekusi.
Baca juga: TERUNGKAP Ternyata Buk PC yang Menggiring Brigadir J dan Tersangka ke Lokasi Eksekusi di Duren Tiga
"Kemudian, setelah itu dia memanggil KM, RR dan Richard itu. Untuk dia kasih arahan bahwa kalian harus lakukan ini, ini, itu begitu. Itu dia akui," ungkap ketua Komnas HAM.
Setelah skenario sudah tersusun rapi dan para pemain menyatakan siap, Ferdy Sambo pun mengarahkan istrinya, Putri Candrawathi untuk pergi duluan ke rumah dinas.
Para ajudan yang lain, seperti Bharada E, Brigadir RR hingga KM pergi bersama Putri Candrawathi.
Giliran Ferdy Sambo melakukan adegannya.
Ferdy Sambo kemudian pura-pura pergi dikawal motor patwal setelah Putri Candrawathi dan para ajudannya ke rumah dinas.
Di depan rumah dinas, Ferdy Sambo berakting pura-pura berhenti lantaran menerima telpon Putri Candrawathi.

Rupanya, hal itu hanya sebagai alasan agar Ferdy Sambo bisa masuk ke rumah dinas tanpa dicurigai.
Tak hanya itu, saat Ferdy Sambo masuk ke rumah dinasnya, proses eksekusi pembunuhan Brigadir J belum dilakukan.
"Kemudian ibu PC dan rombongan pergi ke rumah dinas, kemudian dia menyusul. Itu mengesankan seolah-olah dia mau pergi ke tempat lain.
Terus tiba-tiba dia balik begitu. Dia katakan, itu yang dia skenariokan