Berita Aceh Besar
Dosen FMIPA USK Buat Produk Sabun dari Minyak Jelantah
"Dalam kegiatan ini kami melakukan sosialisasi berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk souvenir berupa sabun dari bahan limbah minyak goreng
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
"Dalam kegiatan ini kami melakukan sosialisasi berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk souvenir berupa sabun dari bahan limbah minyak goreng bekas pakai," kata Misrahanum, Senin (22/8/2022).
Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Dosen FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk souvenir dengan memanfaatkan limbah minyak goreng bekas pakai.
Kegiatan pengabdian tersebut melibatkan tiga dosen jurusan yang berbeda , masing masing Misrahanum dan Sadli dari jurusan Farmasi, Murniana dari jurusan Kimia, serta tiga mahasiswa untuk menghasilkan produk green souvenir berbahan dasar limbah minyak goreng bekas pakai.
Ketua Kelompok Pengabdian yang juga Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Syiah Kuala (USK) Misrahanum, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan ramah lingkungan.
Kegiatan pengabdian dilakukan di Gampong Kayee Lee, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
"Dalam kegiatan ini kami melakukan sosialisasi berupa penyuluhan dan pelatihan pembuatan produk souvenir berupa sabun dari bahan limbah minyak goreng bekas pakai," kata Misrahanum, Senin (22/8/2022).
Di desa tersebut, kata Misrahanum, pihaknya mengajak masyarakat tidak lagi menggunakan minyak goreng bekas pakai berulang-ulang.
Selain tak baik untuk kesehatan, penggunaan minyak berulang juga dapat menimbulkan bermacam penyakit.
Namun minyak jelantah tersebut, dapat dimanfaakan menjadi suatu produk bernilai ekonomi.
Baca juga: Banda Aceh Belajar Pengelolaan Sampah dan Limbah ke Denmark
Ia menjelaskan , jika minyak goreng bekas pakai tersebut langsung dibuang begitu saja tanpa diolah akan berdampak terhadap lingkungan hidup.
"Produk green souvenir yang dihasilkan dapat digunakan sebagai cenderamata untuk acara seminar, wisuda, pernikahan dan lainnya," jelasnya.
Bukan hanya sebagai cendramata produk souvenir, sabun dari limbah minyak goreng bekas dapat juga digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan peralatan rumah tangga dan dekoratif.
Pihaknya berharap, keberhasilan kegiatan pengandian ini terus belanjut dan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mengolah limbah minyak goreng bekas pakai menjadi produk souvenir berupa sabun.
Produk bernilai ekonomi ramah lingkungan itu lanjut dia, sebagai langkah untuk menciptakan ekonomi kreatif dan peluang wirausaha khusus nya di Gampong Kayee Lee, kabupaten Aceh Besar.
"Sehingga dapat memotivasi masyarakat luas Kegiatan pengabdian ini juga merupakan bentuk kontribusi tim dosen pengabdi USK terhadap desa /gampong binaan Universitas Syiah Kuala," pungkasnya. (*)
Baca juga: VIDEO Minyak Goreng Mahal, Mahasiswa KKN IAIN Takengon Kembangkan Produk Minyak Kelapa