Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022 Penuh Skandal, Nama Qatar Makin Tercoreng, Terbaru 60 Pekerjan Imigran Ditangkap
Nama tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, semakin tercoreng. Hal itu dikarenakan Piala Dunia 2022 penuh dengan skandal.
SERAMBINEWS.COM - Qatar kembali terkena kasus jelang pelaksanaan Piala Dunia 2022 yang akan digelar dalam tiga bulan lagi.
Kabar tersebut dipastikan setelah pihak pemerintah Qatar menangkap 60 pekerjan imigran yang melakukan protes.
Dilansir BolaSport.com dari Los Angeles Time, Qatar telah menangkap 60 pekerja yang sudah melakukan protes selama berbulan-bulan.
Sebanyak 60 pekerja tersebut melakukan protes karena gaji mereka selama berbulan-bulan belum dibayarkan.
Baca juga: Profil Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 Qatar, 4 Kali Juara dan Era Baru di Tangan Hansi Flick
Selain menangkap 60 pekerja, Qatar dikabarkan juga mendeportasi para pekerja imigran tersebut.
Keputusan Pemerintah Qatar untuk menangkap para pekerja imigran tersebut mendapatkan sorotan dari Kepala Konsultan Tenaga Kerja Equidem, Mustafa Qadri.
Qadri menyampaikan kalau Qatar tidak menepati janji mereka soal perbaikan nasib para pekerja imigran.
"Apakah ini benar-benar kenyataan yang muncul?" ucap Qadri.
Sementara itu, pemerintah Qatar memberikan penjelasan kalau para pekerja imigran itu ditangkap karena melanggar ketertiban umum.
Akan tetapi, pelanggaran apa yang dilakukan oleh para pekerja tersebut tidak disebutkan oleh pihak pemerintah Qatar.
Protes yang dilakukan oleh 60 pekerja itu sebenarnya sudah terjadi sejak 14 Agustus 2022.
Aksi pertama mereka dilakukan di depan kantor perusahaan besar asal Qatar bernama Al Bandary International Group yang berbasis di Doha.
Baca juga: Profil Timnas Belanda di Piala Dunia 2022 Qatar, Menanti Pembuktian Si Spesialis Runner-up
Perusahaan tersebut bergerak di bidang konstruksi, real estate, hotel, layanan makanan, dan usaha-usaha lainnya.

Dalam aksi protes itu, para pengunjuk rasa memblokir persimpangan Jalan Lingkar C Doha di depan Menara Al Shoumoukh.
Seiring terjadinya aksi protes itu, pihak Pemerintah Qatar sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan pernyataan soal gaji para pekerja imigran.