Kasus Ferdy Sambo
Rapat di Depan Kapolri, DPR Malah Ribut soal ‘Sudah Doktor Belum?’
Rapat di depan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Anggota Komisi III DPR RI malah sempat ribut soal ‘sudah doktor belum?’
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Rapat di depan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Anggota Komisi III DPR RI malah sempat ribut soal ‘sudah doktor belum?’
Perdebatan itu terjadi saat Komisi III DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kapolri didampingi Ketua Timsus sekaligus Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto dan sejumlah jenderal di Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Rapat tersebut membahas dugaan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan tersangka Ferdy Sambo terhadap Yosua atau Brigadir J.
Baca juga: Komisi III DPR Pertanyakan ke Kapolri, Mulai dari Kerajaan Sambo hingga Konsorsium 303
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Dipo Nusantara Pua Upa menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada Kapolri.
Pertanyaan yang diajukan kepada Kapolri mulai dari dugaan adanya 'Kerajaan Sambo' hingga konsorsium 303.
Dalam rapat tersebut, Dipo sempat diinterupsi oleh politisi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi III Adies Kadir.
Baca juga: Komisi III DPR RI Desak Kapolri Buka Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Ini Jawaban Listyo Sigit
"Interupsi pimpinan, sebaiknya sebagai anggota komisi III kita berbicara berdasarkan data dan fakta, bukan berdasarkan hal yang hoaks," kata Adies.
Tak terima diperlakukan seperti itu, Dipo berusaha menyampaikan sesuatu. Namun langsung dipotong Adies.
"Sebentar pimpinan, hak anggota itu. Bentar, bapak tidak boleh memotong saya, saya masih interupsi," ucap politisi Golkar itu.
Baca juga: Sebut Anak Ferdy Sambo Rentan Depresi karena Kena Bully, Kak Seto Tawarkan Bantuan
"Lho, gak boleh juga bapak pimpinan (potong saya)," Dipo menyahuti.
"Saya interupsi kok dipotong, bagaimana," kata Adies.
"Pak, bapak gak boleh," jawab Dipo lagi.
"Baca tatibnya, kalau orang interupsi gak boleh dipotong. Bapak ini anggota DPR kok gak ngerti tatib," langsung disahut Adies.
Baca juga: Komnas HAM: Keterangan Istri Ferdy Sambo Akan Diserahkan Ke Penyidik dan Dibuka di Pengadilan
"Bapak juga memotong orang ngomong. Biarkan dulu, selesai anggota saya pak," kata sejawat Dipo di Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal.
"Kalau lagi interupsi boleh, baca tatib," sahut Adies lagi.
Adies menyarankan agar hal-hal yang disampaikan dalam rapat itu sesuai dengan data dan fakta.
"Kalau ada hal yang beredar, sampaikan saja hal-hal yang beredar di media apakah itu betul atau tidak, jadi tidak usah menyebut nama," ucap Adies.
Baca juga: Ternyata PNS di Sabang yang Lakukan Pelecehan Sudah Kakek-kakek, Satu Korbannya Anak Dibawah Umur
"Itu maksud saya. Kita ini orang hukum, bicara tentang hukum, kalau potong juga masalah pembicaraan, baca tatib," tambahnya.
"Saya juga orang hukum ketua," jawab Dipo.
"Sudah doktor belum?" tanya Adies balik.
Baca juga: TERUNGKAP Isi Chat Putri Candrawathi Puji Brigadir J, Besoknya Dieksekusi
Kemudian sejawat Dipo di Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal tak terima teman separtainya diskak seperti itu.
Sebentar pak, saya minta tertib juga ini. Saya itu sama dengan bapak juga, menduduki pimpinan. Gak pernah saya diktator anggota harus di bawah pimpinan," ucap Cucun.
"Tolong juga hargai anggota pak. Ini anggota fraksi saya, bapak jangan potong," tambahnya.
Baca juga: Wakili Wisuda Brigadir J, Samuel Tak Kuasa Tahan Tangis saat Diiringi Lagu Batak Anakku Na Burju
Politisi PKB itu juga tak terima saat Adies menyinggung gelar doktor dalam rapat tersebut.
"Jangan bilang pak Dipo bukan doktor, bapak doktor, harus dikomparasikan gitu. Gak boleh pak, apa jadi standar doktor itu," ucapnya sebelum rapat diskor.
Baca juga: Gigih Perjuangkan Keadilan Brigadir J, Ternyata Istri & Anak Kamaruddin Pernah Dibakar Hidup-hidup
Komisi III DPR Tanyakan Sejumlah Hal ke Kapolri
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Dipo Nusantara Pua Upa dalam rapat tersebut mempertanyakan beberapa hal.
Termasuk berapa banyak lagi anggota Polri yang terlibat dalam obstruction of justice (menghalang-halangi proses hukum) mengenai kasus Brigadir J ini.
"Apakah masih ada keterlibatan jenderal bintang dua dan bintang tiga lainnya yang mem-backup," tanya Dipo dalam rapat tersebut.
Baca juga: TERUNGKAP Kuat Maruf Ternyata Sempat Ancaman Bunuh Brigadir J: Kalau Naik ke Atas Yosua akan Dibunuh
Kemudian ia juga mempertanyakan faktor apa yang paling dominan sehingga para perwira tersebut mau membantu Ferdy Sambo.
“Mungkin saja ada faktor lainnya yang paling dominan, apakah mungkin karena mereka ada gerbong untuk menjadikan Ferdy Sambo sebagai the next Kapolri misal," tanya Dipo.
"Atau kekuatan untuk mendukung the next Presiden RI, atau keuntungan lainnya seperti finansial," tambahnya mempertanyakan.
Baca juga: Ditanya Apakah Ada Luka Pukul di Tubuh Brigadir J, Begini Jawaban Dokter Forensik
Mengenai isu yang berkembang di masyarakat tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB itu meminta agar Kapolri memberikan klarifikasi untuk membuat semuanya terang.
"Soal judi bagan konsorsium 303 yang beredar luas di media sosial, saya kira hal ini perlu diklasifikasi oleh Kapolri beserta jajarannya," kata Dipo.
Demikian terkait rapat di depan Kapolri, DPR malah ribut soal ‘Sudah Doktor Belum?’ hingga akhirnya RDP diskor karena waktu ishoma.
(Serambinews.com/Sara Masroni)