Air Bah Terjang Brayeun

Santri asal Malaysia yang Hanyut di Pemandian Brayeun Ditemukan Mengapung di Area Pantai Lampuuk

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh nelayan yang hendak melaut

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
Foto: Dok. BPBD Aceh Besar
Petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap Fakhrulrazi, korban terseret air bah di Lokasi Wisata Pemandian Brayeun dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (27/8/2022). 

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan,  korban pertama kali ditemukan oleh nelayan yang hendak melaut.

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Fakhrulrazi (20) santri asal Negeri Jiran, Malaysia korban terseret air bah di Lokasi Pemandian Brayeun, akhirnya ditemukan, Sabtu (27/8/2022).

Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, setelah dilakukan pencarian selama tiga pasca kejadian. 

Jasadnya ditemukan sekitar pukul 13.10 WIB di area Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan,  korban pertama kali ditemukan oleh nelayan yang hendak melaut.

"Dan setelah melihat ada jenazah yang mengapung, nelayan itu langsung memberikan informasi penemuan tersebut," kata Ridwan.

Saat ditemukan, proses evakuasi terhadap korban sedikit memakan waktu lantaran kondisi cuaca dan gelombang laut yang lumayan tinggi.

"Sehingga tim SAR berhasil mendaratkan korban pada pukul 13.10 WIB di Pantai lampuuk," ujarnya.

Baca juga: Satu Lagi Santri Korban Air Bah di Pemandian Brayeun Ditemukan Meninggal, 1 Lainnya Masih Dicari

Saat ini, korban sudah di evakuasi ke Dayah Raudhatul Qur'an Al-aziziah dengan menggunakan ambulance PMI.  

Keluarga korban sendiri saat ini sudah berada di dayah tersebut.

"Sebelumnya juga pada pukul 08.30 WIB Tim gabungan juga berhasil mengevakuasi jasad korban tenggelam asal Aceh Barat Daya (Abdya) atas nama Darazatul Aulia (17) di area lokasi pemandian Sara," jelasnya.

Ia mengatakan, pada hari sebelumnya Jumat (26/8) korban air bah pada pertama kali ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. 

Korban atas nama Ahmadal Hadi (17) warga asala Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. 

Korban ditemukan oleh tim gabungan tersangkut kayu sekitar 1,5 kilometer dari LKP.

Kemudian sekitar 17.00 Wib korban M. Reza (18) dalamm keadaan MD sejauh 1.5 Km dari LKP terdampar di pasir pinggir sungai.

Saat ini kata Ridwan, semua korban kejadian terseret air bah di sungai Brayeun telah berhasil ditemukan.  

Baca juga: UPDATE Korban Air Bah di Pemandian Brayeun Ditemukan Meninggal Dunia

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dari hari pertama hingga hari terakhir, dalam proses pencarian tersebut.

Selama tiga hari pencarian kasus laka sungai yang mengakibatkan empat orang santri Dayah Raudhatul Qur'an Al-aziziah hilang tersebut air sungai, total saat ini sudah keempat korban berhasil dalam kondisi meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, sedang asyik mandi di lokasi wisata Brayeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, empat santri hilang terseret arus, Kamis (25/8/2022).

Korban adalah Santri Dayah Raudhatul Qur'an Al-aziziah yang berlokasi di Desa Lam Siteh, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. 

Setidaknya ada lima orang santri yang terseret arus, satu diantaranya berhasil selamat.

Ia mengatakan, korban  atas nama Saiful amani  (23), alamat Kota Fajar, Aceh Selatan, ditemukan dalam kondisi selamat.

Sementara empat korban lainnya, Fakhrurrazi (20) santri asal Malaysia, Dazaratul Aulia (17) alamat Desa Rumoh Panjang, Kuala Batee, Aceh Barat Daya, M Reza Asri (18) asal Punge Banda Aceh, dan Ahmadal Hadi (17) asal Lam Hasan, Peukan Bada, Aceh Besar. (*)

Baca juga: UPDATE Korban Air Bah di Pemandian Brayeun Ditemukan Meninggal Dunia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved