Mantan Imam Masjidil Haram Divonis 10 Tahun Penjara usai Kritik Konser di Arab Saudi
mantan imam Masjidil Haram di kota suci Mekkah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah diduga mengkritik pemerintah Arab Saudi
SERAMBINEWS.COM - Seorang mantan imam Masjidil Haram di kota suci Mekkah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah diduga mengkritik pemerintah Arab Saudi.
Sheikh Saleh al-Talib menyoroti penyelenggaraan konser atau pertemuan sosial.
Melansir dari Khaleej Times, Kritikan itu disampaikannya saat sedang melakukan khotbah, dikutip dari Kosmo, Rabu 31 Agustus 2022.
Alhasil, pria yang diketahui bernama Sheikh Saleh al-Talib dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan banding pidana khusus di Riyadh.
Padahal, Sheikh Saleh al-Talib juga menjabat sebagai hakim di Makkah.
Sebenarnya, pihak berwenang Arab Saudi sudah pernah menangkap Saleh untuk pertama kali pada tahun 2018.
Tetapi, pada saat itu mereka tidak memberikan alasan penangkapannya.
Baca juga: Pertamina Group Buka Lagi Program Magang Untuk FG, Buruan Daftar, Dapat Uang Saku dan Sertifikat!
Rupanya, penangkapan itu juga terjadi setelah Saleh menyampaikan khotbah yang mengkritik Otoritas Umum Hiburan.
Otoritas Umum Hiburan sendiri adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur industri hiburan Arab Saudi.
Sheikh Saleh al-Talib disebutkan sangat keras mengutuk penyelenggaraan konser dan acara sosial yang menurutnya melanggar norma agama dan budaya negara.
Diketahui, Sheikh Saleh juga memiliki ribuan pengikut di seluruh dunia lewat YouTube-nya.
Pengikutnya itu juga dengan setia menonton khotbah dan bacaan Al-Qur'an-nya di YouTube.
Penangkapan Sheikh Saleh al-Talib ini, juga dilandasi karena Putra Mahkota Mohammed Salman melanjutkan upayanya untuk memimpin reformasi masyarakat Arab Saudi.
Sebab, ia ingin menghilangkan ketergantungan ekonomi negara yang sebelumnya bergantung pada minyak.
Khaleej Online melaporkan kalau dalam khotbahnya, Sheikh Saleh mencaci berbaurnya pria dan wanita bukan mahram di konser dan acara hiburan lainnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu ke belakang ini, acara hiburan massal di Arab Saudi memang tak menjadi sesuatu yang baru lagi.
Padahal, tahun-tahun sebelumnya, kegiatan itu adalah hal yang kontroversial di Arab Saudi.
Pada festival MDLBeast di Riyadh 2021 lalu, yang mendatangkan 70.000 penonton juga menjadi pemandangan yang unik karena laki-laki dan perempuan dibolehkan berbaur dalam konser, hal yang sebelumnya dilarang.
Beberapa orang terdekat Putra Mahkota Mohammed Salman juga menuturkan kalau kegiatan seperti konser adalah ekses yang tak bisa dihindari.
Karena, negara mereka sedang dalam transisi besar dari interpretasi Islam yang sangat konservatif ke masyarakat yang lebih permisif.
Perubahan ini bisa saja semakin cepat demi mencapai tujuan yang ditetapkan dalam proyek visi 2030 sang pangeran.
Pihak mereka juga ingin membentuk kembali masyarakatnya agar sesuai dengan harapan kaum muda.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Kritik Penyelenggaraan Konser di Arab Saudi, Mantan Imam Masjidil Haram Divonis 10 Tahun Penjara
Baca juga: Pertamina Group Buka Lagi Program Magang Untuk FG, Buruan Daftar, Dapat Uang Saku dan Sertifikat!
Baca juga: Mulai Besok, Beli BBM Bersubsidi di SPBU Harus Tunjukkan Barcode Khusus