Bayi dalam Kardus
Banyak Warga Berminat Adopsi Bayi yang Ditemukan dalam Kardus di Balai Desa Meuria Paloh
Pekerja Sosial Perlindungan Anak Kementerian Sosial RI, Maura Novstrila, menjelaskan, untuk saat ini bayi tersebut masih dirrawat di Rumah Sakit Umum
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Banyak warga yang berminat mengadopsi bayi laki-laki berumur belasan hari yang ditemukan warga dalam kardus di sebuah balai di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, Sabtu (27/8/2022) sekitar pukul 04.00 WIb.
Hingga Kamis ( 1/9/2022) atau sudah memasuki hari keenam, bayi tersebut masih dirawat di Rumah Sakut Unum Cut Mutia Aceh Utara di Buket Rata.
Sementara itu, jumlah warga yang ingin mengadopsi bayi tersebut kini terus bertambah.
Sesuai data dari Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, sudah ada tujuh warga yang ingin mengadopsi bayi itu.
Pekerja Sosial Perlindungan Anak Kementerian Sosial RI, Maura Novstrila, menjelaskan, untuk saat ini bayi tersebut masih dirrawat di Rumah Sakit Umum Cut Mutia. Kondisinya pun sudah sangat sehat.
• Tinggalkan Bayi di Rumah, Ibu Bhayangkari Ngamar dengan Anak Kades, Panik saat Digrebek Suami
Di samping itu dijelaskan juga, sampai saat ini pihaknya masih menunggu kepastian status dari bayi tersebut, apakah masih ada keluarganya yang akan mengambil bayinya atau pun dinyatakan terlantar.
"Kita masih menunggu keputusan dari hasil penyelidikan pihak kepolisian. Bila memang tidak tidak ditemukan pihak keluarganya dan dinyatakam bayi tersebut terlantar, maka kita akan menfasiliitasi supaya bayi itu bisa mendapatkan orang tua asuh," paparnya.
• Sudah Lima Hari, Bayi yang Ditemukan Dalam Kardus Masih Dirawat di RSUCM, Begini Kondisinya
Namun meskipun sampai saat ini status bayi tersebut belum ditetapkan, sudah ada sekitar tujuh warga yang ingin mengadopsi atau mau menjadi orang tua asuh.
"Ada yang memang sudah mengajukan berkas permohoban langsung ke kami, ada yang baru sekadar datang ke kantor untuk mempertanyakan prosedur untuk bisa mengadopsi, dan juga ada bia telepon yang meminta langsung mengadopsi anak tersebut. Bila ditotalkan ada sekitar tujuh orang," paparnya.
Namun dipastikan kembali, pihaknya masih harus menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian terkait status bayi itu. Baru setelah itu ditentukan siapa yang manjadi orang tua asuhnya.
Sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, melalui Kapolsek Muara Satu Iptu Syahrizal, menjelaskan, penemuan bayi tersebut berawal dari seorang warga Meria Paloh atas nama Mutdani, pada Sabtu kemarin sekitar pukul 04.00 WIB, mendengar ada suara bayi.
Sehingga dia langsung ke luar rumahnya dan melihat seorang bayi terletak di dalam sebuah kadus.
Juga di dalam kardus ada sejumlah peralatan bayi, seperi dua lembar kain sarung warna warni dan coklat, satu selimut warna kuning, satu penutup kepala warna putih kombinasi coklat, satu sarung tangan bayi warna biru muda.
Lalu, satu kaos kaki warna coklat, satu kain makan di leher, dan satu penjepit tali pusar warna biru berbahan plastik.
"Setelah melihat bayi tersebut, Mutdani langsung membawa masuk ke dalam rumahnya," katanya.
Pada pagi hari, saat mendapatkan laporan tentang temuan bayi itu, langsung pihaknya menuju ke lokasi.
Selanjutnya membawa bayi ke Puskesmas Muara Satu untuk dilakukan pmeriksaan kesehatan.
Tidak lama kemudian, dengan didampingi tim dari Dinas Sosial Kota Lhokseumawe, bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia di Buket Rata.
Terkait siapa orang tuanya, Iptu Syahrizal, menyebutkan, sejauh ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Untuk sementara, berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, orang yang membuang bayi tersebut menggunakan satu unit mobil," pungkasnya.
Humas Rumah Sakit Umum Cut Mutia, dr Harry Laksamana, kembali menjelaskan, saat bayi laki-laki dibawa ke runah sakit, kondisi tubuhnya sudah menguning yang diindikasikan karena kekurangan cairan dalam tubuh.
"Namun secara menyeluruh, kondisinya sehat," katanya.
Setelah mendapatkan penanganan awal dari IGD, maka bayi yang berumur sekitar 15 hari itu pun dirawat di ruang NICU.
"Bayi itu pun sempat dirawat dalam inkubator," katanya.
Namun kini kondisi kesehatan bayi itu semakin baik.
"Sehingga mulai hari ini, bayi tersebut tidak di dalam inkubator lagi. Bahkan telah dipindahkan dari ruang NICU ke ruang perawatan anak," pungkansya.(*)
• VIDEO Isu Harga BBM Naik Menguat, Antrean Panjang Terjadi di SPBU Sabang
• FAKTA Guru Ngaji Cabuli 7 Murid di Banjarnegara, Pelaku Sudah Beristri hingga Punya Kelainan Nafsu