Berita Banda Aceh
APBK 2022 Banda Aceh Berpotensi Defisit, Sekdako: Perlu Dilakukan Pencermatan Anggaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh tahun anggaran 2022 berpotensi mengalami defisit
BANDA ACEH - Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Banda Aceh tahun anggaran 2022 berpotensi mengalami defisit.
Angkanya diperkirakan bisa mencapai lebih dari Rp 202 miliar.
Hal ini akan terjadi apabila seluruh program dan kegiatan tetap dilaksanakan.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banda Aceh, Amiruddin, mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan hasil pronogsis semester pertama dengan melihat realisasi pendapatan yang diterima Pemko.
"Dan apabila APBK murni dilaksanakan sepenuhnya, maka utang pun tak terelakkan," ujarnya, Jumat (2/9/2022).
"Dan untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pencermatan terhadap program dan kegiatan yang memungkinkan dalam perubahan APBK 2022 nanti," ujar sekda.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh Iqbal Rokan, mengungkapkan, potensi defisit anggaran tahun ini bisa lebih besar.
"Ditambah dengan sisa utang 2021 sekira Rp 23 miliar, defisitnya bisa di atas Rp 225 miliar," ujarnya.
Nomimal tersebut belum termasuk TPP pegawai dari Januari-Juni 2022.
"Namun khusus untuk TPP Januari sudah terealisasi pada agustus lalu, sesuai dengan instruksi Pak Pj Wali Kota.
Baca juga: Indonesia Defisit 3,8 Juta Ton Gula, Dirjen: Semoga Harganya Tetap Stabil
Baca juga: APBK 2022 Aceh Selatan Rp 1,3 Triliun Disahkan, Defisit Turun Rp 18 Miliar
Arahan beliau pula, agar untuk bulan-bulan selanjutnya TPP dibayarkan tepat waktu.
Karena ini menyangkut dengan hak pegawai dan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan.
" Kemudian menyangkut ADG, Iqbal mengatakan, untuk tahap pertama (Januari-Mei 2022) per Juni juga belum selesai, baru terealisasi Rp 16,4 miliar dari Januari sampai Maret.
Menindaklanjuti arahan pj wali kota, menurutnya pencermatan terhadap APBK 2022 perlu dilakukan.
"Hal ini harus kita lakukan untuk menyehatkan kondisi keuangan Pemko Banda Aceh," ujar Iqbal.