Berita Pidie
MTQ di Dayah Darusallamah Al-Aziziyah Berakhir, Peringatan Tahun Baru Islam
"Kegiatan itu merupakan program tahunan, sekaligus memperingati tahun baru Islam 1444 H," kata Ketua Panitia MTQ Tgk M Nur, kepada Serambinews.com...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
"Kegiatan itu merupakan program tahunan, sekaligus memperingati tahun baru Islam 1444 H," kata Ketua Panitia MTQ Tgk M Nur, kepada Serambinews.com, Sabtu (3/9/2022).
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - MTQ ke-5 di Darusallamah Al-Aziziyah dan Madrasah Diniyah Takmiliah (MDT) Kecamamatan Delima, Pidie, Jumat (2/8/2022) malam, berakhir.
MTQ itu dilaksanakan di halaman Dayah Darusallamah Al-Aziziyah Delima.
"Kegiatan itu merupakan program tahunan, sekaligus memperingati tahun baru Islam 1444 H," kata Ketua Panitia MTQ Tgk M Nur, kepada Serambinews.com, Sabtu (3/9/2022).
Ia menyebutkan, untuk perlombaan tingkat MDT adalah lomba membaca doa sehari-hari, azan, hafal quran murid SD kelas 2 dan 4 serta hafal Quran murid SD kelas 5 dan 6.
Lalu, lomba praktik shalat subuh, pidato murid SD kelas 2 dan 4, pidato murid SD kelas 5 dan 6 serta lomba mewarnai tingkat diniyah.
Berikutnya, lomba tingkat dayah meliputi lomba membaca kitab Matan Taqrib, hafalan awamil, tilawah Quran, pidato dan cerdas cermat.
Pimpinan Dayah Darusallamah Al-aziziyah Delima, Tgk Baihaki SHI menjelaskan, MTQ itu digelar untuk mendorong minat bakat santri terhadap belajar islam yang lebih baik.
"Sejak dini anak-anak harus dipupuk dengan ilmu agama, sehingga tumbuh rasa cinta terhadap Islam," ujarnya.
Baca juga: MTQ Peusangan Raya Digelar di Kompleks Terminal Matangglumpang Dua, Peringati 17 Tahun MoU Helsinki
Mantan Ketua KNPI Aceh, Jamaluddin ST MM kepada Serambinews.com, Sabtu (3/9/2022) menjelaskan, pentingnya bakat anak muda harus ditempa dari dayah, mengingat persaingan dunia kerja yang sepatutnya memiliki basis agama.
Sehingga orang Aceh untuk memperdalam ilmu agama, salah satu pilihan menuntut ilmu agama ke Mekkah.
Kata Jamaluddin, seperti ulama besar Aceh, Habib Abdurrahman bin Alwi Alhabsyi atau dikenal Habib Bugak yang hijrah belajar di Mekkah.
Tak hanya itu, Habib Bugak menginvestasikan hartanya dalam bentuk Baitul Asyi di Mekkah.
Sehingga manfaatnya sangat dirasakan jamaah haji asal Aceh.
Menurutnya, tahun 2017 KNPI Aceh bertemu pengelola Baitul Asyi Syeik DR Abdul Latif, yang memberikan kesempatan bagi 200 Pemuda Aceh melaksanakan ibadah umrah. (*)
Baca juga: 14 Qari Aceh Besar Lolos Seleksi MTQ Nasional di Banjarmasin