Malam Jumat, Pasangan Sah Harus Tahu Hukum Oral 'Anu' Suami Menurut Buya Yahya, Bolehkah?
Malam Jumat, pasangan sah harus tahu hukumnya menjilat 'anu' suami menurut penjelasan Buya Yahya.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Malam Jumat, pasangan sah harus tahu hukumnya melakukan oral 'anu' suami menurut penjelasan Buya Yahya.
Tulisan khusus edukasi dewasa ini bakal menjelaskan hukum menjilati area sensitif atau intim suami menurut Islam sebagaimana dijelaskan Buya Yahya berikut ini.
Dalam sebuah kajian, salah seorang jamaah sempat bertanya apa hukumnya melakukan oral 'anu' suami ketika berhubungan.
Sebelum menjelaskan hukum, Buya Yahya dalam kajian itu meminta agar para jamaah meningkatkan wibawa majelis.
Hal itu dengan tidak membuat guyonan saat mempelajari sesuatu yang berurusan dengan ranjang.
"Jangan membiasakan di majelis membicarakan hal yang demikian dibarengi dengan guyonan. Karena akan merendahkan syariat, jadi sebab keberkahan ilmu dicabut," jelas Buya Yahya mengawali jawabannya dikutip Serambinews.com dari YouTube Ceramah Guru, Kamis (8/9/2022).
Ia menjelaskan, suami istri halal dibolehkan berbuat apa saja. Entah itu bersenang-senang dengan kupingnya, rambutnya atau apapun itu, dibebaskan.
"Cuma yang diharamkan dalam dua keadaan. Pertama, waktu haid seorang suami memasukkan alatnya ke lubang depan," jelas Buya Yahya.
"Kedua, memasukkan ke lubang belakang. Baik dalam keadaan haid maupun tidak haid. Hukumnya haram, dosa besar," tambahnya.
Adapun masalah menjilat dengan mulut, para suami tidak boleh memaksa pasangannya untuk melakukan hal itu kalau istri tidak nyaman.
"Kalau dia merasa jijik, Anda tidak boleh maksa, haram. Atau sebaliknya, seorang suami tidak boleh egois, harus kau lakukan (sambil memaksa). Tidak (boleh)!" jelas Buya Yahya.
"Karena itu mohon maaf, bukan wilayah bersih. Wilayahnya orang dari makanan bersih, dibuangnya lewat mana, ya lewat itu," tambahnya.
Baca juga: Suami Istri Ini Ikut Isbat Nikah Karena Buku Nikah Hilang Saat Tsunami
Kalau Istri Mau?
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, bila istri mau, maka ketahuilah di situ ada cairan yang najis.
Menurut Islam air mani tidak najis, namun terjadi khilafiyah atau perbedaan pendapat antara ulama. Meski demikian, cairan madzi atau cairan bening sebelum mani itu merupakan najis.
"Kalaupun seandainya harus melakukan, mohon agar tidak ditelan karena itu ada madzi najis," jelasnya.
"Tetapi tetap waspada jangan sampai ke perut karena madzi sebelum mani itu najis," tambahnya.
Baca juga: Berikut, Alasan Hubungan Suami Istri di Pagi Hari Lebih Menyenangkan
Ikuti Petunjuk Nabi SAW
Buya Yahya mengingatkan kepada para jamaah bila melakukan hubungan bersama suami istri agar mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW.
"Kenapa biasanya ada pertanyaan-pertanyaan yang demikian ini. Nauzubillah, ada yang ditonton, ada yang salah, gurunya salah dari film-film yang ngacok itu ditiru," kata Buya.
Ia menjelaskan, tidak ada cara yang lebih indah seperti yang diajarkan Nabi SAW, seorang laki-laki duduk di perempatan istri.
"Maksudnya duduk di atas perut istrinya, itu cara yang paling bagus, gak usah cara yang macam-macam," tambahnya.
Baca juga: Catat! Dokter Boyke Bagi Tips Durasi Ideal Berhubungan Suami Istri
Solusi Malam Jumat saat Istri Haid
Buya Yahya juga menjelaskan bagaimana memuaskan suami saat seorang istri dalam keadaan haid.
"Mohon maaf, jadilah wanita cerdas, ini adalah ilmu yang mungkin jarang dihadirkan," jelasnya.
Buya menjelaskan, seorang suami yang saleh mungkin di luar rumah melihat sesuatu yang diharamkan.
Hanya saja karena sang suami orang yang menjaga diri, tidak mau menuruti nafsunya.
"Dia pejamkan matanya dan menjauhkan itu semua. Tapi dia seorang laki-laki normal, bangkit syahwatnya. Pulang ke rumah, istrinya menstruasi. Ayo, mau diapain?" tanya Buya.
Seorang istri yang aktif inovatif, menurut Buya tidak boleh melayani suami dengan cara yang biasa, sebab diharamkan karena dalam kondisi haid.
"Tapi Anda harus bisa menyenangkan suami dengan diri Anda, mohon maaf ini majelis yang mulia.
Jika seorang suami mengeluarkan air mani dengan tangannya sendiri, maka dia telah melakukan kesalahan dan dosa," jelas Buya Yahya.
"Tapi kalau dia mengeluarkan dengan tangannya seorang istri, selesai. Dan itu adalah pahala.
Maka jadilah istri cerdas. Jangan istri kalau lagi mens, masya Allah. Libur buat kopi, libur nyenengin suami, sampai suami jadi stres," tambahnya.
Baca juga: Tips Hubungan Penuh Gairah di Malam Jumat, Lakukan Ini Biar Pasangan Sah Merem Melek Mabuk Kepayang
Solusi Malam Jumat Bagi Suami Ejakulasi
Dalam kajian itu, Buya juga menyampaikan bagaimana solusi malam Jumat bagi suami seorang penderita ejakulasi.
"Termasuk wahai para suami, mungkin ada seorang suami yang mohon maaf, ejakulasi dini dan sebagainya, bermacam-macam sebab. Tapi ketahuilah jangan biarkan istrimu terlantar," jelasnya.
"Dia bisa senang dengan jemari, tanganmu dengan cumbuanmu. Jangan sampai menjadi seorang suami egois, dan Nabi SAW marah," tambahnya.
Buya menjelaskan, Nabi SAW marah dengan seorang suami yang mendatangi istrinya seperti binatang mendatangi betinanya.
"Pakai minyak wangi dulu deh para suami, sikat gigi yang bersih, kemudian cumbu, rayu seperti hal kamu ingin melihat dia cantik, dia juga ingin melihat kamu agak ganteng dikit deh," ucap Buya.
"Seperti halnya matanya ingin melihatmu indah, telinga juga ingin mendengar kalimat indah, hidungnya ingin mencium bau harum.
Kemudian ingat, jangan sampai Anda puas, dia tidak puas. Anda zalim," tambahnya.
Kalaupun tidak bisa memuaskan dengan hal yang biasa dilakukan orang-orang, karena mungkin punya sesuatu halangan seperti sakit ejakulasi dan sebagainya, maka ketahuilah, istrimu adalah seorang wanita yang beriman.
Dia tidak akan melakukan zina, akan tetapi suami bisa memuaskannya dengan apapun seperti tangan Anda dan seterusnya.
"Kalau dia mencari kesenangan dengan tangannya sendiri, wanita itu berdosa. Tapi kalau dengan tangan sang suami, tidak dosa," jelas Buya Yahya.
"Ini adalah ilmu, kadang-kadang begitu. Suami cuek, mendatangi istrinya sudah tidak pakai mukadimah, langsung selesai-selesai aja.
Punya anak enam gak pernah seorang istri merasakan senangnya dalam berhubungan suami istri.
Akhirnya itulah yang membuat istri ogah-ogahan, mau melayani suami dapat mandinya saja, tidak pernah mendapatkan kesenangan. Anda suami zalim," pungkasnya.
Demikian terkait hukumnya menjilat 'anu' suami menurut Islam, kemudian solusi bagi yang sedang haid atau ejakulasi agar tetap bisa berhubungan suami istri menurut penjelasan Buya Yahya. Semoga bermanfaat!
(Serambinews.com/Sara Masroni)