Berita Banda Aceh

Truk Naikkan Ongkos Angkut Sebesar 20 Persen, Permintaan Bio Solar dan Pertalite Masih Normal

Perusahaan angkutan barang yang beroperasi di Banda Aceh dan Aceh Besar mulai Minggu (5/9/2022) menaikkan ongkos angkut, rata-rata sebesar 20 persen

Editor: bakri
ANTARA/FAUZAN
Calon penumpang memasukkan barang bawaannya ke dalam bagasi bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Rabu (7/9/2022). Kementerian Perhubungan secara resmi telah menaikkan tarif dasar bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) kelas ekonomi yakni dari Rp119 menjadi Rp159 per penumpang per kilometer atau naik sekitar 34 persen. 

BANDA ACEH - Perusahaan angkutan barang yang beroperasi di Banda Aceh dan Aceh Besar mulai Minggu (5/9/2022) menaikkan ongkos angkut, rata-rata sebesar 20 persen.

Langkah itu diambil menyikapi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

“Untuk barang-barang seperti beras, gula pasir, kacang kedelai, bahan bangunan semen, pupuk serta barang sejenis lainnya, tarif angkutannya kini Rp 2.400/kg, sebelumnya Rp 2.000,” kata petugas pencatat TAM Cargo, Fani kepada Serambi, Rabu (7/9/2022) di Terminal Truk Barang, Aceh Besar.

Fani menjelaskan, perusahaan jasa angkutan barang tidak mungkin menahan kenaikan ongkos tarif menunggu hingga pihak Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh menerbitkan tarif ongkos yang baru, mengingat pemerintah sejak hari Sabtu (4/9/2022) sudah menaikkan harga BBM subsidi Bio Solar dan Pertalite.

“Untuk menunggu tarif ongkos angkut yang baru dari Organda Aceh, apakah kami harus setop operasi? Tidak mungkin, karena pesanan barang yang harus diangkut setiap harinya selalu masuk,” tukasnya.

Petugas ekspedisi angkutan barang lainnya yang beroperasi di Terminal Truk Barang, Aceh Besar, Joni, mengatakan bahwa perusahaan angkutan barang sudah menaikkan ongkos angkut sebesar 20 persen, sama seperti perusahaan angkutan umum penumpang.

“Tarif ongkos yang kami naikkan masih dibawah kenaikan harga BBM subsidi yang mencapai 30-32 persen.

Kami masih punya hati, menaikkan tarif di bawah kenaikan harga BBM,” cetus Joni.

Dia mengungkapkan, sejak kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan ongkos angkut, order angkutan barang mulai menurun.

Biasanya setelah 3 hari bongkar muatan di terminal barang, sudah ada muatan barang baru yang akan diantar.

Baca juga: Harga BBM Subsidi Naik, Ini Harga Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Dexlite, Pertamina Dex

Baca juga: Breaking News: Harga BBM Naik: Pertalite Rp10.000, Solar Rp6.800, Pertamax Rp14.500

“Tapi sudah lima hari ini belum banyak orderan barang yang masuk untuk di antar ke berbagai daerah,” ujarnya.

Irwan, seorang sopir truk tronton yang dimintai tanggapannya mengatakan, truk barangnya sudah masuk ke terminal di Aceh Besar pada hari Senin (5/9/2022), tapi sampai Rabu (7/9/2022) kemarin order barang yang akan diantar belum penuh satu truk.

“Saat ini, sejumlah perusahaan yang biasa menggunakan jasa angkutan barang, menghitung kembali biaya transportasi yang akan dikeluarkan.

Makanya sebagian pengguna jasa transportasi barang menunda pengiriman,” tutur Irwan.

Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Banda Aceh, Erman, secara umum permintaan Bio Solar dan Pertalite masih normal, meskipun jumlah truk barang yang mengisi BBM tidak sebanyak ketika harga BBM belum dinaikkan.

“Yang banyak datang ke SPBU untuk mengisi BBM jenis Bio Solar dan Pertalite pascakenaikan harga BBM adalah bus penumpang, minibus Hiace, L300 dan sejenisnya, sedangkan truk barang masih sedikit,” sebut Herman.

Pasokan BBM juga masih normal.

Herman menyebutkan, pasokan Bio Solar dan Pertalite masing-masing sebanyaki 16 kilo liter (KL)/hari.

Baca juga: Stok Pertalite dan Solar Makin Menipis, Sisa Kuota BBM Subsidi Kini Tak Sampai 4 Juta Kilo Liter

Pasokan sebanyak itu cukup untuk layanan satu hari setengah.

Setelah stok BBM habis pada siangnya, sore hari akan diantar kembali oleh mobil tanki Pertamina sebanyak 16 KL.

Herman juga mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat yang datang ke SPBU untuk melakukan pengisian BBM juga masih seperti biasa, keculai truk barang.

“Sebagian perusahaan jasa pengiriman barang mungkin kini masih melakukan penghitungan biaya transportasi yang harus dikeluarkan,” ujarnya. (her)

Baca juga: Ini Perbedaan Pertalite dan Revvo 89 dan Pengaruhnya Terhadap Mesin Kendaraan Bermotor Anda

Baca juga: Harga BBM Vivo Rp 8.900 saat Pemerintah Umumkan Pertalite Naik Rp 10.000, SPBU Murah Dicari Warga

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved