Breaking News

Berita Pidie

Kuras Dana Rp 142 Miliar, Pembangunan Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli tak Kunjung Rampung

Hingga enam tahun berjalan, pembangunan Masjid Agung Al Falah Kota Sigli yang telah menguras dana sebesar Rp 142 miliar belum juga rampung.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Warga melintasi pembangunan fisik Masjid Agung Al-Falah Kota Sigli, Pidie yang belum rampung, Jumat (16/9/2022) 

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Meski telah menguras dana sebesar Rp 142 Miliar,  pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie menilai realisasi pembangunan Masjid Agung Al Falah Kota Sigli Pidie masih lamban. 

“Karenanya Pemkab perlu dilakukan langkah auidit internal lewat lembaga independen kembali agar dapat diketahui secara ril jumlah dana yang telah dihabiskan untuk fasilitas pembagunan ibadah milik masyarakat dikarenakan hasil realisasi pembangunan fisik yang tergolong lamban sejak dibangun 2015 lalu belum dapat difungsikan,"sebut Wakil Ketua DPRK Pidie, Fadli A Hamid SE MM kepada Serambinews.com, Jumat (16/9/2022).

Menurut Fadli A Hamid, hingga enam tahun terakhir pembangunan sarana tempat ibadah bagi masyarakat itu belum kunjung rampung. Sebagaimana yang dilihat secara bukti fisik saat ini bangunannya masih jauh dari harapan kapan secara ril penyelesaiannya. Malahan lima kubah saja menguras dana Rp 3,4 Miliar padahal kondisinya sangat sederhana.

Sebagai pembanding pembangunan masjid At-Taqarrub di Kecamatan Triengadeng, Pidie Jaya yang dibangun pasca gempa lewat bantuan Presiden Jokowi hanya 100 Miliar telah rampung dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam tempo setahun telah rampung. 

“Jadi, kami bukan berprasangka buruk namun, di satu sisi selalu dialokasikan dana sementara pembangunannya tak kunjung rampung," ujarnya.

Menanggapi perihal tersebut kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Pidie, Thantawi Yusuf ST MT kepada Serambinews.com, Jumat (16/9/2022) mengatakan, pihaknya mendukung penuh agar seluruh dana pembangunan fasilitas publik itu dilakukan audit agar terkuak secara ril angka penggunaan yang kini telah menghabiskan alokasi biayanya Rp 142 Miliar.

“Dengan kondisi luas 100x100 meter dengan tiga lantai yaitu 22.500 Meter persegi maka untuk alokasi ongkos pembangunan permeternya bisa mencapai Rp 6.300.000/Meter," jelasnya.

Dijelaskan juga, untuk pembangunan saat ini yang sedang berjalan saat ini adalah  pengerjaan empat unit kubah, pengeocoran elevasi pada lantai dua, tempat wudhu pria dan wanita, MCK. Kendati demikian, pihaknya terus berupaya melakukan beberapa item penyelesaian sampai rampung sehingga fasilitas ibadah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Termasuk landskip, pagar, eskalator, palatforn.

“Kemungkinan besar dapat menghabiskan biaya lanjutan Rp 50 Miliar lagi sebagaimana usulan yang diajukan kembali," ungkapnya.(*)

Baca juga: LIVEUPDATE Ongkos Angkutan Laut Naik Dampak Kenaikan BBM, Tanah Wakaf Diserobot hingga Vespa Gembel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved