Berita Aceh Tamiang
Cari Solusi Dampak Kenaikan Harga BBM, BEM STAI Aceh Tamiang Kumpulkan Forkopimda
Sejumlah mahasiswa yang hadir, terlihat antusias menyampaikan kritik dan saran untuk pemerintah daerah.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
Sejumlah mahasiswa yang hadir, terlihat antusias menyampaikan kritik dan saran untuk pemerintah daerah.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Aceh Tamiang mengumpulan unsur Forkopimda untuk membahas dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (17/9/2022).
Forum group discussion (FGD) ini dilangsungkan di Aula STAI Aceh Tamiang dengan dihadiri Bupati Aceh Tamiang Mursil, Wakil Ketua DPRK Fadlon dan Kapolres AKBP Imam Asfali.
Sejumlah mahasiswa yang hadir, terlihat antusias menyampaikan kritik dan saran untuk pemerintah daerah.
“Kami menilai diskusi seperti ini lebih efektif untuk menyampaikan saran dan kritik, harapan kami apa yang dihasilkan dalam diskusi ini bisa menghasilkan hal positif bagi masyarakat kita,” kata Ketua BEM STAI Aceh Tamiang, M Arif.
Arif mengakui, kalau dampak perubahan harga BBM ini telah mengubah perspekstif (sudut pandang) sosial ekonomi.
Dalam hal ini kata dia, mahasiswa juga kelompok yang paling mengalami dampak atas kenaikan harga BBM.
Baca juga: VIDEO Soal Kenaikan Harga BBM, Megawati: Kalau Tak Dinaikan Situasinya Malah Lebih Sulit
“Makanya kami mengajak Forkopimda duduk bersama, diskusi sama-sama mencari solusi,” ungkapnya.
Inisiatif mahasiswa ini dipuji Forkopimda, karena dinilai memiliki semangat yang sama dalam hal membantu masyarakat.
Namun Bupati Aceh Tamiang, Mursil sedikit mengkritik pelaksanaan diskusi yang terkesan mendadak.
“Seharusnya sebelum acara, diskusi dulu sama saya, sama Pak Fadlon (Wakil Ketua DPRK), biar bisa dikemas lebih maksimal. Kan bisa kita pakai aula DPR,” kata Mursil.
Di hadapan mahasiswa, Mursil sedikit menjelaskan kenaikan harga BBM ini disebabkan kenaikan harga minyak dunia yang sempat menembus 100 dollar AS per barel.
Sementara dalam APBN, hanya menyanggupi 60 dollar.
Begitupun baik pemerintah pusat maupun daerah, telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya infalasi.
Baca juga: Demo Mahasiswa Aceh Selatan Tolak Kenaikan Harga BBM Berlanjut
Misalnya kata dia, Pemkab Aceh Tamiang telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM. “Provinsi telah menyetujui subsidi angkut, ini misalnya cabai yang dibawa dari luar ongkosnya disubsidi, jadi harga tidak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, Mursil mengungkapkan pihaknya telah menjajaki kerja sama untuk mengoperasikan sumur minyak tua.
Dari pendataan saat ini, ada 78 sumur tua di Aceh Tamiang yang sama sekali belum dikelola.
“Ini sudah ada persetujuan dari Pertamina, nanti Pemkab Aceh Tamiang akan tandatangai KSO (kerja sama operasi) untuk dikelola investor,” jelasnya.
Dia memastikan, Pemkab Aceh Tamiang telah memberi perhatian besar terhadap mahasiswa dengan menyediakan beasiswa setiap tahun.
Beasiswa ini dibagi dalam dua kelompok, yakni mahasiswa berpretasi dan kurang mampu.
“Setiap tahun ada seribu lebih mahasiswa yang dibantu, dan saya pastikan program ini baru ada dalam empat tahun terakhir. Ini karena kami menganggap mahasiswa generasi penerus Tamiang,” ujar Mursil.
Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon dalam kesempatan itu juga mengungkapkan legislatif telah menyetujui alokasi APBKP sebesar 2 persen untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak BBM.
“Program ini berkaitan langsung dengan yang berdampak langsung, nanti disalurkan setelah ketuk palu paripurna,” kata Fadlon.
Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali menyadari dampak kenaikan harga BBM ini cukup luas, termasuk meningkatnya kasus pencurian.
Ada beberapa solusi yang ditawarkan Imam dalam diskusi itu, misalnya memunculkan lagi budaya infak atau memanfaatkan halaman rumah untuk bercocok tanam.
“Saya sudah memulainya, setiap hari seluruh anggota diajak berinfak. Sukarela, kalau tidak mau tidak dipaksa,” ungkapnya.
Mengenai pemberdayaan halaman rumah, dia juga telah mencoba menanam cabai di halaman rumah dan sedang mengolah halaman Polres Aceh Tamiang untuk kebun jagung.
“Banyak solusi sebenarnya, makanya diskusi ini sangat baik,” kata Imam. (*)
Baca juga: Penerima BLT BBM di Aceh Besar 34.691 KPM, Sudah Terealisasi 90 Persen, Pj Bupati Pantau Penyaluran
