Kasus Dugaan Korupsi Tsunami Cup
Setelah M Zaini Yusuf, Giliran Bendahara Tsunami Cup Ditahan Jaksa Kejari Banda Aceh
Ia ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banda Aceh di kawasan Kajhu, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, Kamis (22/9/2022).
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
"Iya benar ada pemeriksaan saksi. Ada sejumlah saksi yang diperiksa. Pemeriksaan sudah berjalan dalam dua minggu ini," katanya singkat.
Redaksi Serambinews.com merangkum sejumlah fakta tentang Aceh World Solidarity Cup 2017. Berikut laporannya untuk Anda.
1. Dilaunching Irwandi Yusuf
Turnamen sepakbola bertaraf internasional ‘Aceh World Solidarity Cup’ dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh saat Irwandi Yusuf menjabat Gubernur Aceh.
Iklan untuk Anda: Perhatian! Sebuah kamera dipasang dalam kuburan dengan mayat!
Advertisement by
Aceh World Solidarity ini digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, 2-6 Desember 2017.
Turnamen sepakbola ini diikuti empat negara yaitu Indonesia, Kyrgyztan, Mongolia dan Brunei Darussalam.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf didampingi berbagai pihak secara resmi melaunching turnamen sepakbola bertaraf internasional 'Aceh World Solidarity', di Hermes Palace Banda Aceh, Minggu (12/11/2017). (SERAMBI/SUBUR DANI)
Kegiatan yang menggunakan APBA 2017 sebesar Rp 2,5 miliar ini bertujuan mengembalikan prestasi sepakbola di Aceh.
Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf secara resmi melaunching turnamen sepakbola bertaraf internasional 'Aceh World Solidarity', di Hermes Palace Banda Aceh, Minggu (12/11/2017).
Launching tersebut ditandai dengan memegang bendera negara-negara yang akan berkompetisi pada laga kelas internasional tersebut.
"Pemerintah Aceh melalui program 'Aceh Teuga' menggelar sepakbola bertaraf internasional, yaitu Aceh World Solidarity," kata Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
Sebagaimana diketahui, rencana turnamen sepakbola ini sempat heboh di Aceh, karena awalnya diberi nama Aceh Tsunami Cup.
Atas inisiatif Pemerintah Aceh, kemudian laga internasional ini diubah menjadi Aceh World Solidarity.
Pada kesempatan itu, kata Gubernur, World Solidarity ini bertujuan untuk mengembalikan prestasi sepakbola di Aceh melalui turnamen yang mengundang beberapa negara.
"Aceh harus berkelas, harus sering kita gelar kegiatan-kegiatan bertaraf internasional, seperti Aceh World Solidarity dan Sail Sabang," katanya.
Selain gubernur, launching turnamen sepakbola itu dihadiri oleh perwakilan Sekjen PSSI Pusat, ketua dan pengurus PSSI Aceh, Kadispora Aceh, Wali Kota Banda Aceh, dan sejumlah kepala SKPA lainnya.