Terlibat Kasus Korupsi, Hasnaeni Wanita Emas Berteriak Histeris Saat Hendak Dijebloskan ke Tahanan
Diketahui, Hasnaeni Moein merupakan tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Waskita Beton Precast periode 2016-2020.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung RI kembali menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana di lingkungan PT Waskita Beton Precast periode 2016-2020.
Tersangka baru itu adalah Hasnaeni Moein atau yang biasa dikenal dengan sebutan Wanita Emas.
Dia dijemput paksa oleh petugas untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan kasus korupsi dana tersebut.
Hasnaeni Moein, perempuan yang kerap dikenal dengan sebutan 'wanita emas' terlihat diangkut ke rumah Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
Diketahui, Hasnaeni Moein merupakan tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Waskita Beton Precast periode 2016-2020.
Sebelum ditahan Kejaksaan Agung, Hasnaeni sempat meminta dirawat di rumah sakit MMC Jakarta.
Sebelumnya, Hasnaeni dinyatakan tak kooperatif karena beberapa kali telah mangkir dari pemanggilan penyidik Kejaksaan Agung.
Hingga akhirnya Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal tersebut dijemput paksa pihak Kejaksaan Agung dan dibawa ke Gedung Bundar untuk dilakukan pemeriksaan.
Hasnaeni terlihat keluar dari Gedung Bundar Kejaksaan Agung menggunakan kursi roda yang didorong petugas.
Mengenakan baju merah dengan celana berwarna senada, ia terlihat mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Agung.
Baca juga: Kejari Subulussalam Tahan Mantan Pj Kades Kuta Tengah sebagai Tersangka Korupsi Dana Desa
Saat hendak dibawa menggunakan mobil yang sudah terparkir di halaman Gedung Bundar Kejaksaan Agung, terlihat tangan Hasnaeni diborgol.
Ia sempat menutupi wajahnya dengan kedua tangannya yang memegang kain putih.
Petugas pun mendorong kursi roda yang diduki Hasnaeni menuju mobil ayang akan membawanya ke tahanan.
Ketika sampai di pintu mobil yang akan mengangkutnya ke tahanan, Hasnaeni berteriak histeris dan memberontak.
"Lepaskan," teriak Hasnaeni.