Berita Aceh Besar
Kemensos dan PPDA Gelar Pelatihan Pijat Aqupresure untuk Penyandang Tunanetra
Kementerian Sosial tetap memberdayakan penyandang disabilitas, termasuk di antaranya penyandang tunanetra sesuai yang telah terprogramkan.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Persatuan Pemberdayaan Disabilitas Aceh (PPDA) mengadakan Pelatihan Pijat Aqupresure Tunanetra bagi 15 peserta dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini diwakili Pekerja Sosial Sentra Darussaadah Aceh Besar, Erna Dwi Susanti saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Kemensos memberikan perhatian dan mendukung pelatihan vokasional dan pemberdayaan penyandang tunanetra.
Menurutnya, melalui pelatihan tersebut diharapkan mampu memberikan keterampilan nilai lebih dan peningkatan kapasitas kepada teman-teman disabilitas tunanetra.
"Untuk itu, melalui Pelatihan Pijat Aqupresure kiranya dapat melatih kemandirian ekonomi, financial, dan keberfungsian sosial individu, keluarga maupun masyarakat sekitar," kata Erna, Selasa (27/9/2022).
Ia mengakui, pelatihan seperti itu sifatnya insidental.
Namun, tukasnya, Kementerian Sosial tetap memberdayakan penyandang disabilitas, termasuk di antaranya penyandang tunanetra sesuai yang telah terprogramkan.
Baca juga: Viral Tunanetra si Penjual Kacang Tayamum dan Shalat di Depan Supermarket, Ramai Netizen Buka Donasi
Sementara itu, Ketua Persatuan Pemberdayaan Disabilitas Aceh (PPDA), M Nur Abdullah mengatakan, saat pandemi Covid-19 tahun 2020 yang lalu, kondisi penyandang disabilitas khususnya tunanetra hidup memprihatinkan karena menganggur.
"Sekarang mereka ingin bangkit kembali untuk menjalakan profesinya sebagai tenaga pijat,” terang M Nur.
“Atas dasar itu, kami mengusulkan program dan langsung mendapat dukungan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini," ujarnya.
Menurut M Nur, kalau tahun ini pelatihan diadakan khusus peserta dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, mulai tahun depan kalau masih mendapat dukungan dari Kementeri Sosial pihaknya berencana akan mengadakan kegiatan serupa di seluruh Aceh.
"Dengan diadakan pelatihan secara rutin terhadap kalangan penyandang disabilitas khususnya tunanetra, sehingga mereka hidup mandiri, maka saya optimis para pengemis dapat diminimalisir, bahkan secara bertahap akan hilang," demikian M Nur Abdullah.
Kegiatan Pelatihan Pijat Aqupresure Tunanetra diikuti 15 orang peserta dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Baca juga: Kisah Muzarifah, Penyandang Tunanetra Jadi ASN P3K Setelah 8 Tahun Mengabdi
Pelatihan ini akan berlangsung hingga 3 Oktober 2022, dengan tema; “Melalui Pelatihan Pijat Aqupresure Kita Tingkatkan Keterampilan Pijat Tunanetra Menuju Tunanetra yang Mandiri”.(*)