Luar Negeri

Situasi di Masjid Al-Aqsa Palestina Semakin Tegang Selama Rosh Hashanah dan Libur Panjang Yahudi

itu terjadi ketika kelompok-kelompok ekstremis Yahudi melanjutkan seruan untuk diizinkan memasuki kompleks Majid Al-Aqsa untuk merayakan Rosh Hashanah

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
AHMAD GHARABLI / AFP
Wanita Muslim Palestina meneriakkan slogan-slogan setelah pasukan keamanan Israel menolak pengunjung di pintu masuk kompleks masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, pada 27 September 2022 selama liburan Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi. 

Juru bicara Kepresidenan Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh menekankan bahwa Palestina tidak akan membiarkan Masjid Al-Aqsa dirusak atau dinodai dengan cara apa pun, dan akan menentang pendudukan.

Orang-orang Palestina mengklaim masjid tersebut telah menjadi arena perselisihan politik dengan pendekatan pemilihan Israel pada 1 November mendatang.

Partai-partai besar sayap kanan Israel bersaing untuk memenangkan lebih banyak suara dari kanan dengan mengizinkan akses ke kompleks tersebut.

Liga Arab mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa, meminta pemerintah Israel bertanggung jawab untuk memicu situasi.

Ketegangan diperkirakan akan berlanjut hingga akhir liburan pada 17 Oktober 2022 mendatang.

Otoritas Israel mengeluarkan peringatan tentang potensi kekerasan dalam beberapa hari mendatang terhadap warga Israel.

Itu terjadi setelah pengumuman yang dibuat oleh Fatah dan Hamas menyerukan Palestina untuk menentang Israel mendekati Masjid Al-Aqsa.

“Ada peningkatan yang jelas dalam peringatan tentang rencana untuk melakukan serangan, dan polisi menanggapi ancaman pengerahan pasukan besar,” kata Komisaris Polisi Israel, Yacov Shabtai.

Ribuan polisi Israel akan dikerahkan di penghalang jalan, pusat perbelanjaan dan tempat hiburan, sinagoga dan tempat-tempat ramai di seluruh Israel.

Menurut laman surat kabar Yedioth Ahronoth, Pasukan Pertahanan Israel saat ini memiliki setidaknya 25 batalyon di Tepi Barat untuk meningkatkan keamanan selama liburan Yahudi.

Ratusan anggota IDF dan polisi juga dikerahkan di wilayah Yerusalem, serta di dalam Yerusalem Lama dan di jalan-jalan menuju Masjid Al-Aqsha.

Fatah meminta warga Palestina untuk menghadapi kelompok ekstremis Yahudi dan menghentikan serangan pemukim ke Masjid Al-Aqsha dan halamannya, untuk mencegah mereka melakukan sholat, meniup terompet, mempersembahkan korban, atau berbaris.

Hamas juga meminta warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan di dalam Israel untuk melawan para pemukim.

“Kami membutuhkan dukungan Arab dan Islam terbesar di semua tingkatan untuk rakyat Palestina dan tempat-tempat suci, sehingga kami dapat melindungi Yerusalem dan mempertahankan Masjid Al-Aqsa yang diberkati dengan semua alat perjuangan,” kata juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BACA BERITA NANGGROE

BACA BERITA SERAMBI DI GOOGLE NEWS 

 

Baca juga: Fakta Honorer Dapat Transferan Rp 14 Triliun, Ternyata Uangnya Tak Bisa Diambil, Ini Kata Pihak Bank

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Dunia Bakal Resesi pada 2023, Ini Pilihan Investasi yang Tahan Krisis Ekonomi

Baca juga: VIRAL Wajah Puan Cemberut saat Bagi Kaus ke Warga, Ini Deretan Aksi Puan yang Jadi Sorotan Netizen

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved