Luar Negeri
Syeikh Yusuf al-Qaradawi Meninggal, Sang Ulama Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Ini Biografinya
Syeikh Yusuf al-Qaradhawi adalah ketua Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, advokat paling vocal dalam pembebasan Palestina.
Dia segera mengembangkan hubungan dekat dengan emir Qatar saat itu, Sheikh Ahmad Bin Ali Al Thani.
Emir datang untuk menghormatinya dan kemudian memberinya kewarganegaraan Qatar.
Selama periode ini, ia juga mulai sering menerbitkan buku untuk pembaca Muslim yang lebih luas.
Pada tahun 1960, ia menulis karya pertamanya, yang ditugaskan oleh Universitas Al-Azhar sebagai panduan bagi Muslim yang tinggal di Barat: Yang Sah dan Terlarang dalam Islam.
Gaya penulisan Al-Qaradhawi sangat mudah dipahami.
Selain prosanya yang jelas, al-Qaradawi telah menunjukkan dirinya sangat produktif, menulis lebih dari 100 karya selama hidupnya.
Hingga umur 70-an, Syeikh Yusuf al-Qaradhawi merupakan seorang ulama yang diakui secara global yang telah menulis pulihan buku yang memantapkan dirinya sebagai ahli agama di berbagai bidang keilmuan Islam.
Tapi warisan keanggotaannya di Ikhwanul Muslimin terus membayangi.
Terlepas jaraknya dari Mesir, ia dua kali diminta untuk mengambil alih kepemimpinan organisasi Mesir yang berpengaruh, meskipun ia menolak pada kedua kesempatan tersebut karena menganggap dirinya lebih cocok untuk kehidupan kesarjanaan.
Namun tidak seperti seorang ulama yang tertutup, al-Qaradhawi adalah otoritas agama yang diakui secara global.
Di samping itu ia juga membantu mendirikan dan memimpin Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian dan Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional.
Ini merupakan dua organisasi ilmiah Islam transnasional yang membantu mengkonsolidasikan reputasinya sebagai “mufti global”.
Sesuai dengan pemahamannya yang komprehensif tentang Islam, ia menulis dan berbicara tentang berbagai masalah termasuk segala sesuatu mulai dari teologi dan praktik keagamaan hingga demokrasi, Palestina, dan perubahan iklim, semuanya dari perspektif Muslim.
Mengingat karirnya yang luar biasa di mata publik, Syeikh Yusuf al-Qaradhawi akan paling dikenang karena memperjuangkan perjuangan Palestina dan mengagitasi reformasi demokrasi yang berwawasan Islam di Timur Tengah.
Meskipun tak satu pun dari tujuan itu tercapai, teladannya kemungkinan akan menginspirasi generasi aktivis dan cendekiawan Muslim di tahun-tahun mendatang. (Serambinews.com/Tasya Mazulfa)