Berita Subulussalam
Kondisi di Lokasi Amblasnya Jalan Nasional Pakpak Bharat, Arus Lalulintas Aceh-Sumut Sempat Lumpuh
Sabar, seorang sopir lintas Medan, Sumatera Utara mengaku sempat terjebak di lokasi jalan amblas.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Sabar, seorang sopir lintas Medan, Sumatera Utara mengaku sempat terjebak di lokasi jalan amblas.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Amblasnya badan jalan nasional di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ), Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara menyebabkan arus lalulintas Aceh-Medan maupun sebaliknya sempat lumpuh.
Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com ribuan kendaraan bergantian terjebak di lokasi hingga Jumat (30/9/2022).
Sabar, seorang sopir lintas Medan, Sumatera Utara mengaku sempat terjebak di lokasi jalan amblas.
"Sekarang baru lewat, jalan memang udah mulai bisa dilewati dengan sistem buka tutup," kata Sabar
Lumpuhnya arus lalulintas Aceh-Medan Sumatera Utara bukan hanya menghambat transportasi penumpang.
Baca juga: Harga TBS Kelapa Sawit Juga Anjlok Akibat Jalan Pakpak Bharat-Kota Subulussalam, Aceh Amblas
Tapi juga turut menyebabkan pasokan barang hingga bahan bakar minyak (BBM) terhenti karena tangki pengangkutan terjebak.
Akibat kondisi tersebut membuat dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Subulussalam kehabisan BBM.
Masyarakat Kota Subulussalam mulai panik dalam dua hari terakhir akibat kelangkaan BBM.
Oleh karena itu, saat pasokan BBM masuk, Jumat (30/9/2022) langsung diserbut ribuan warga hingga malam hari.
Selain kelangkaan BBM, sempat pula terjadi sulitnya mendapatkan gas lantaran truk pengangkutnya ikut terjebak.
Baca juga: VIDEO - Jalan dan Rumah Warga Amblas Tergerus Aliran Sungai Krueng Tadu
Masalah lain yakni pasokan barang-barang yang diangkut ekpedisi ikut terjebak di lokasi jalan amblas.
Bukan hanya itu, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit turut tergerus akibat jalan amblas.
Sebelumnya, harga TBS kelapa sawit di empat Pabrik Mintak Kelapa Sawit di Subulussalam mulai melampaui Rp 2.000 per kilogram.
Namun pascaamblasnya jalan nasional di Pakpak Bharat membuat harga TBS anjlok hingga Rp 1.700 per kilogram di level pabrik.
Anjloknya harga TBS kelapa sawit tersebut menurut informasi lantaran perjalanan truk tangki pengangkut Crude Palm Oil (CPO) ke Medan Sumatera Utara terganggu.
Baca juga: Jalan Pakpak Bharat Putus, Pasokan BBM ke Kota Subulussalam Terganggu
Truk angkutan CPO harus melintas ke Medan, Sumatera Utara via jalur Sibolga, Tapanuli Tengah yang jaraknya lebih jauh hingga menambah biaya operasional.
Sebagaimana diberitakan amblasnya jalan Sumut-Aceh di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Pakpak Bharat mulai berdampak terhadap Kota Subulussalam atau Aceh wilayah Barat Selatan.
Salah satu dampak putusnya jalan nasional di Pakpak Bharat ini adalah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mulai langka dalam tiga hari terakhir.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, Jumat (30/9/2022) dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Subulussalam sempat kosong sehari lalu.
Hal ini akibat pasokan BBM dari Sumatera Utara tidak dapat lewat akibat macat di jalan rusak yang terjadi di Sibande Pakpak Bharat.
Warga mulai panik mencari BBM karena khawatir tidak dapat beraktivitas akibat kelangkaan tersebut.
Dilaporkan BBM mulai masuk pada Jumat pagi hingga menyebabkan antrean panjang di SPBU Kota Subulussalam.
Baca juga: Sempat Kosong Akibat Putusnya Jalan di Pakpak Bharat, Warga Subulussalam Padati SPBU Berburu BBM
"Antrean minyak panjang kali di SPBU sampai ke jalanan," Herlina, salah seorang warga kepada Serambinews.com
Masyarakat mendesak Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah Sumatera Utara segera bertindak agar lalu lintas Aceh-Medan Sumatera Utara kembali pulih.
Pasalnya, dengan kondisi seperti ini dikuatirkan akan mengganggu kebutuhan masyarakat bukan hanya BBM tapi pasokan sembako.
Selain itu, kondisi jalan nasional di Pakpak Bharat yang tak kunjung normal ini juga menyebabkan perekonomian di Subulussalam terganggu karena beberapa komoditi tidak bisa diangkut ke Medan, Sumut. (*)