Berita Aceh Tamiang
Nasib Keluarga Terduga Teroris di Tamiang, Jadi Sasaran Bully hingga Terancam Jadi Pengangguran
Anggota keluarga mereka mendapatkan perlakukan diskriminatif dari masyarakat
Deklarasi kampung tangguh Pancasila ini dilakukan di halaman Kantor Datok Kampung Sidodadi dengan dihadiri seluruh unsur Forkopimda Aceh Tamiang, Selasa (30/8/2022).
Sejumlah masyarakat yang dilibatkan dalam deklarasi ini mengaku mendukung dan berharap citra kampung teroris yang dituduhkan kepada mereka segera sirna.
“Gak nyaman kalau dengar kampung teroris, padahal yang ditangkap itu orang luar,” kata warga yang hadir dalam deklarasi itu.
Bupati Aceh Tamiang, Mursil dalam kesempatan itu menegaskan tidak ada tawar menawar terhadap pemahaman Pancasila.
“Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kedudukan Pancasila sudah final.
Tidak ada tawar-menawar lagi.
Sudah selesai, kita musti tegas terhadap ini,” kata Mursil.
Dia mengingatkan warga Kampung Sidodadi dan sekitarnya waspada terhadap gerakan-gerakan yang mengarah kepada radikalisme yang akan merugikan Islam.
“Islam agama yang universal.
Jangan kotori agama kita dengan gerakan-gerakan yang mengarah kepada radikalisme dan terorisme,” sambungnya.
Sementara Datok Penghulu Kampung Sidodadi, Kamirun menyampaikan pihaknya telah menghentikan aktivitas pengajian yang diduga terpapar radikalisme.
Pengajian itu sebelumnya dijalankan oleh terduga teroris yang telah diamankan polisi.
“Kami telah menggantinya dengan pengajian yang melihatkan MPU,” katanya. (Rahmad Wiguna)
Baca juga: Viral Video Pem-bully-an Ferdian Paleka di Sel Tahanan, Polisi yang Berjaga Kena Imbasnya
Baca juga: Ustaz Somad Ungkap Perasaannya saat Jadi Korban Bullying: Di-bully Sementara, Sakitnya Agak Lama